Rabu, 12 April 2017

Jangan Menyebar Berita yang Meresahkan Kaum Muslimin


Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Wajib bagi setiap muslim untuk tidak menyebarkan berita-berita yang membuat resah kaum muslimin.

Jika ada yang mengetahui sesuatu hendaknya dia memastikan dahulu kebenaran beritanya, karena terkadang berita tersebut ternyata dusta (tidak benar).

Jika beritanya benar maka hendaknya dia menyembunyikannya dan tidak menyebarkannya kemana-mana, karena hal tersebut akan membuat kaum muslimin resah. Akan tetapi hendaknya berita tersebut dikabarkan kepada pihak pemerintah agar bisa dikondisikan, adapun dikabarkan ke khalayak manusia yang tidak mempunyai solusi, maka yang seperti ini jangan dikabarkan."

(Disadur dari Ta'ammulaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 28-29, cet. Dar Imam Ahmad 2005)

Hikmah Berhijab

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "... Inilah penjelasan tentang hikmahnya sebuah hijab, bahwasanya hijab akan mencegah pandangan orang terhadap wanita yang memakainya.

Kemudian dengan hijab seorang wanita akan memperoleh kehormatan dan kemuliaan di sisi manusia.

Seorang wanita berhijab akan mendapatkan nilai dan kedudukan.

Adapun seorang wanita yang suka bersolek dan berdandan maka sesungguhnya wanita tersebut tidak memiliki nilai di sisi manusia dan orang baik, dia akan menjadi incaran orang yang jelek, wal'iyyadzu billah.

(Disadur dari Ta'ammulaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 26, cet. Dar Imam Ahmad 2005)

Godaan Wajah Lebih Besar Dibandingkan Kedua Kaki

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Hijab itu dipakai untuk menutup badan, mulai dari kepala hingga kedua kakinya, dan dari (pengertian) hijab itu pula, kainnya dijulurkan agar wajahnya tertutup sempurna dari (pandangan) kaum lelaki.

Wajah itu adalah tempatnya fitnah (godaan), tempatnya kecantikan dan merupakan pusat perhatian, oleh karena itu bagaimana mungkin, jika kedua kaki saja wajib untuk ditutup dari pandangan orang banyak, lalu apakah wajah tidak ditutup?
Manakah yang lebih besar fitnahnya, kedua kaki ataukah wajah? Tentu wajah yang lebih besar (fitnahnya)!."

(Disadur dari Ta'ammulaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 25, cet. Dar Imam Ahmad 2005)

Kehormatan Seorang Mukmin

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah berkata, "Seorang mukmin mempunyai kehormatan (di bawah) setelah kehormatan Allah dan Rasul-Nya, maka tidak boleh bagi seorang pun untuk menyakitinya, tidak pada darahnya, kehormatannya, hartanya atau segala sesuatu yang bisa menyakitinya.

Bahkan seorang mukmin hendaknya bisa menahan diri terhadap saudaranya mukmin yang lain, dan jangan menyakiti mereka dengan segala gangguan, karena seorang mukmin itu mempunyai kehormatan dan hak atas saudara mukmin yang lainnya..."

(Ta'ammulaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 20, cet. Dar Imam Ahmad 2005)

Diantara Bentuk Melecehkan Rasulullah

Syaikh Shalih Fauzan hafizahullah berkata, "Menyakiti rasulullah bisa berupa:
1. Meremehkannya,
2. Menganggap bahwa beliau tidak menyampaikan risalah,
3. Menganggap bahwa beliau telah kurang dalam menyampaikan risalah,
Atau yang selain dari itu, maka (semua hal di atas) adalah bentuk dari menyakiti rasulullah.

Yang termasuk dari menyakiti rasulullah juga adalah meremehkan sebagian dari istri nabi atau anak-anak wanitanya, karena hal ini termasuk dari bentuk menyakiti nabi.

Demikian juga yang termasuk dari bentuk menyakiti nabi adalah meremehkan para shahabat nabi, karena shahabat rasulullah adalah sebaik-baik dan seutama-utamanya manusia di masa yang terbaik. Merekalah orang-orang yang menyebarkan agama ini dan merekalah yang menyampaikannya setelah wafatnya rasulullah. Para shahabat nabi juga adalah orang-orang yang menjadi perantara antara kita dengan rasulullah. Maka orang-orang yang mencela dan yang meremehkan para shahabat -seperti syiah radidhah- sejatinya telah menyakiti Allah dan rasul-Nya. Nas'alullaha salamah wal afiyah."

(Ta'ammalaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 18, cet. Dar Imam Ahmad 2005)