Minggu, 13 Agustus 2023

As Sunnah, Anugerah Terindah

 

Rasulullah menyatakan bahwa Islam nanti akan asing sebagaimana awalnya, beliau bersabda,


بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ


"Islam datang dalam keadaan asing, akan kelak akan kembali dalam keadaan asing. Maka beruntunglah orang yang asing". (HR. Muslim).


Keterasingan di atas adalah karena as sunnah. Mereka yang tetap memegang sunnah nabi akan menjadi seperti orang yang asing. Namun keterasingan ini akan mengantarkan kebahagiaan bagi pemegangnya, maka jadilah as-sunnah sebagai anugerah terindah yang dimiliki oleh seorang hamba.


Dengan sunnah maka segalanya akan baik dan indah. Seorang yang berharta akan baik kehidupannya dengan sunnah. Seorang yang mempunyai jabatan akan baik ketika ia mengenal sunnah. Abu bakar bin Ayyas rahimahullahu menyatakan bahwa seorang yang memeluk Islam adalah mulia, dan orang tersebut akan mendapatkan kemuliaan yang lebih ketika di dalam Islamnya ia mengenal sunnah.


As sunnah identik dengan Al jamaah, karenanya akan didapati orang yang memegang sunnah selalu bersatu dan bersaudara, bahkan persaudaraan mereka jauh lebih erat ketimbang persaudaraan karena sebab nasab, karena ikatan mereka bukan di atas ikatan dunia, melainkan di atas satu pijakan, yaitu di atas sunnah. Dengan hal tersebut maka jangan heran jika didapati para ulama saling mengirimkan salam kepada para ahlussunnah. Walau jarak mereka berjauhan namun kedekatan mereka sangat erat, sebagaimana ungkapan Imam Ayyub as Sikhtiyani tatkala dirinya mendapati seorang ahlussunnah yang meninggal, maka seakan-akan bagian tubuh beliau ada yang hilang. Sungguh, ini merupakan ungkapan kedekatan yang luar biasa. 


Bersamaan dengan keindahan-keindahan sunnah tersebut, pemegang sunnah mesti akan mendapati musuh-musuh yang akan menghalangi dan menjauhkan dirinya kepada sunnah. Oleh karenanya bersabarlah wahai para ahlussunnah, karena kesabaran kita di dalam memegang as sunnah akan terganjar dengan keberuntungan. Kebahagiaan di dunia dan kemenangan di akhirat, insyaallah.


(Tulisan terhasil dari catatan tausiyah shubuh bersama Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullahu ta'ala di Mahad Riyadhul Jannah-Cileungsi, 4 Dzulqadah 1443H / 4 Juni 2022)


Tidak ada komentar: