قال الله تعالى:
《يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ يَقُولُونَ يَٰلَيْتَنَآ أَطَعْنَا ٱللَّهَ وَأَطَعْنَا ٱلرَّسُولَا》
Artinya:
"Di hari ketika wajah-wajah mereka dibolak-balikkan di dalam neraka, mereka berkata, “Duhai, seandainya kami (dahulu di dunia) menaati Allah dan menaati Rasul”. (Al Ahzab: 66)
Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah menerangkan tentang ayat di atas, "Orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka tidaklah dimasukkan ke dalam api neraka kecuali karena sebab maksiatnya mereka kepada Allah dan kepada rasul Allah.
Mereka berangan-angan kalau saja mereka dahulu (di dunia) menaati Allah dan menaati rasul-Nya. Ketika itu mereka telah menyadari kesalahannya dan telah mengetahui kekurangannya. Akan tetapi tidak berguna lagi sebuah penyesalan..!
Kalau seandainya penyesalan ini terjadi di dunia, yakni ketika seorang insan menyesal, lalu bertaubat kepada Allah dan kembali kepada Allah serta meminta ampun kepada Allah, maka hal ini akan bermanfaat bagi dirinya.
Akan tetapi ketika maut telah datang dan kebangkitan di hari kiamat telah terjadi serta azab pun telah diperlihatkan, maka sesungguhnya tidak berguna lagi penyesalan, dan ini adalah sebuah kesedihan, bahkan merupakan siksaan tambahan bagi orang tersebut, wal iyyadzubillah."
(Disadur dari Ta'ammulaat fi Awakhiri Suratil Ahzab-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 35, cet. Dar Imam Ahmad 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar