Selasa, 06 November 2018

Ciri-Ciri Ilmu yang Tidak Bermanfaat


Syaikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullahu menerangkan bahwa ilmu yang tidak bermanfaat adalah, "Ilmu yang tidak diamalkan, tidak disampaikan (didakwahkan) kepada orang lain dan yang tidak bisa merubah akhlaknya."

(Nida'u ilal Murabbiyin wal Murabbiyat li Taujihil Banin wal Banat-Syaikh Muhammad Jamil Zainu, hal. 6, cet. Maktabah Salsabil 2006)

Anjuran tuk Membaca Kisah-Kisah Ulama


Syaikh Shalih ibn Abdil Aziz alu Syaikh hafizhahullahu berkata, "Hendaklah engkau lihat akan perjalanan hidup ahlu ilmi dari kalangan shahabat dan orang-orang yang setelahnya.

Ketika engkau menelaah akan akhlak mereka, kehidupan mereka serta amalan-amalan mereka, niscaya hal itu akan memotivasi dirimu dan menyemangatimu dalam thalabul ilmi."

(Fadhlul Ilmi wat Talim wa Shifatu Ahlihi-Syaikh Shalih ibn Abdil Aziz alu Syaikh, hal. 8, cet. Maktabah Ath Thabari)

Ingat, Ajal itu Datang Tiba-tiba!


Aun ibn Abdillah rahimahullahu berkata, "Betapa banyak orang yang mendapati hari tapi tidak mampu menyempurnakannya, yang menunggu esok tapi tidak menemuinya.

Jika seandainya engkau melihat kepada perkara ajal dan fenomena yang ada, niscaya kalian akan membenci angan-angan dan kecongkakkan."

(Sanadnya shahih dalam Az Zuhud-Imam Ibnul Mubarak, hal. 62, cet. Ibnul Jauzi 2011)

Salah Satu Bentuk Itsar Abu Bakr ash Shiddiq radhiallahu anhu


Rafi ibn Abi Rafi ath Tha'i radhiallahu anhu berkata, "Aku pernah menemani Abu Bakr Ash Shidiq radhiallahu anhu di perang dzatu salasil, beliau membawa kain untuk dipakai (membalut tubuhnya) di saat naik kendaraan, ketika beliau turun (bergantian) kainnya pun dipakaikan kepadaku."

(Sanadnya shahih dalam Az Zuhud-Imam Ahmad ibn Hanbal, hal. 149, cet. Darul Aqidah 2010)

Pangkal dari Segala Penyimpangan adalah Bid'ah


Syaikh Shalih ibn Abdilaziz alu Syaikh hafizhahullahu berkata, "Setiap penyimpangan di dalam agama sebabnya adalah karena munculnya bid'ah (amalan tiada dalilnya) yang tidak ada sebelumnya di masa hidupnya Nabi shallallahu alaihi wasallam, semisal keyakinan (menyimpang), amalan syirik, amalan-amalan yang menghantarkan kepada kesyirikan dan berbagai macam amalan bid'ah yang semuanya itu disangka oleh pelakunya sebagai amalan yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah ta'ala."

(Al Bida wa Bayanu Haqiqatiha wa Atsarul Bida fi Hayatil Muslim-Syaikh Shalih alu Syaikh, dinukil dari Majmu Rasail wad Durus fi Dzammil Bida, hal. 9, cet. Ibnul Jauzi 2006)

Tidak Ada Ulama adalah Musibah Besar


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "Sesungguhnya hilangnya ulama di zaman yang seperti ini akan membuat musibah semakin berlipat, karena ulama yang memberikan peringatan di tengah-tengah manusia sangatlah sedikit, sedangkan yang banyak adalah orang-orang jahil yang memberikan kebimbangan dan kerancuan."

(Lihat Adh Dhiyaul Lami-Syaikh Utsaimin, hal. 20, cet. Maktabatush Shafa 2005).

Sesuatu yang Ekstrim akan Berujung kepada Kebinasaan


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "Setiap sesuatu jika lebih dari kadar batasannya maka dia akan menjadi ekstrim, jika tidak dikontrol atau ditahan maka berujung kepada kehancuran, bahkan kehancurannya akan berefek luas dan menyeluruh, terkadang juga kehancurannya akan mengenai kepada hati pelakunya sendiri.

Tidakkah kita perhatikan dengan sekte khawarij (teroris) yang memiliki iman akan cintanya mereka kepada kaum muslimin untuk berada di atas al haq, akan tetapi hal ini telah melampaui batas sehingga mereka pun malah mengkafirkan kaum muslimin dan penguasanya, mereka pun akhirnya memberontak."

(Syarah Hilyati Thalibil Ilmi-Syaikh Utsaimin, hal. 10, cet. Dar Ibnil Khathab 2013)

Seorang Alim Harus Sehat dari Penyakit Cinta Harta


Yahya ibn Yaman al 'Ijli rahimahullahu berkata, "Aku mendengar Sufyan ats Tsauri berkata, "Seorang alim adalah dokter bagi umat dan harta adalah penyakitnya, jika penyakit itu menjangkiti kepada dirinya (seorang alim) maka bagaimana dia bisa mengobati orang lain?"

(Atsar shahih. Jamiu Bayanil Ilmi wa Fadhlih-Ibnu Abdilbar, dinukil dari Mukhtashar-nya hal. 180, cet. Darul Khair Beirut 1996).

Sebab Terbesar dari Bencana yang Melanda


Syaikh Muqbil ibn Hadi al Wadi'i rahimahullahu berkata, "Sesungguhnya berbagai fitnah, bala dan musibah yang melanda kaum muslimin di seluruh negeri islam, sebab yang terbesarnya adalah karena berpalingnya mereka dari ulama."

(Ijabatus Sail ala Ahammil Masail-Syaikh Muqbil al Wadi'i, hal. 20, cet. Maktabah Shana al Atsariyah 2015)