Luar biasa..
Itulah yang bisa saya dikatakan, ketika mengetahui ada seorang yang baru lulus sekolah menengah atas menulis suatu tulisan yang 'wah'. Bagaimana tidak wah, tulisan yang mengupas seputar 'warisan' ini sebenarnya terlalu mengagetkan ketika muncul dari seorang yang masih berumur belasan.
Pesan inti di dalam tulisan seorang siswi di salah satu kota Jawa Timur ini kurang lebih mengajak kepada pembacanya untuk memaklumi setiap keberadaan agama dan kepercayaan yang ada, sehingga diharapkan vonis sesat terhadap agama lain atau semat kafir kepada pemeluk non muslim pun menjadi tak logis lagi, karena -katanya- seorang beragama itu sejatinya adalah warisan dari orang tua dan lingkungannya, dan mereka sebagai manusia tentunya tidak bisa memilih atau memaksa keaadaan tersebut.
Tulisan yang beberapa minggu lalu menjadi viral ini juga menggiring pembacanya untuk memupus sikap 'egois' di dalam mengklaim kebenaran, karena kebenaran itu tidak hanya dimiliki oleh satu agama tertentu saja, kebenaran itu bersifat nisbi dan masing-masing pemeluk agama tentunya akan mengaku bahwa agamanyalah yang benar, oleh karenanya mentolelir agama atau kepercayaan orang lain adalah suatu keharusan.
Ala kulli hal, saya pun tidak akan berpanjang ria tuk membantah doktrin pluralis di atas, karena sebelum saya, telah ada orang-orang yang mengkritisi tulisan siswi 'super' ini. Yang pasti, kaum liberalis telah berhasil menghasilkan salah satu produk fresh-nya. Setidaknya saya juga hanya bisa memberikan info kepada teman-teman semanhaj bahwa pemahaman liberalisme ternyata tak hanya sukses menghasilkan di kampus-kampus islam, tapi sekarang ternyata sudah sukses pula menghasilkan di ranah sekolahan umum. Laa haula wala quwwata illa billah..
Mari kita bentengi putra-putri dan anak-anak didik kita dari pemahaman liberal dengan cara terus menanamkan ilmu dan amal yang benar berdasarkan kepada Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat nabi yang dibimbing oleh para ulama rabbani. Wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar