Semboyan
sekaligus prinsip hidup anak muda di tahun 60-an. Terkomunitas dalam suatu
generasi yang terkenal dengan nama ‘Hippies’ atau ‘Flower Generation’. Entah
apa makna sesungguhnya yang dimaukandari nama tersebut, yang pasti generasi
ini telah mempelopori haluan hidup generasi setelahnya. Sebuah generasi yang
pada awalnya merasa jenuh dengan titah ‘wajib militer’ bertandang ke negeri
Vietnam.
Hingga pada
akhirnya kejenuhan tersebut membuahkan feed back protes dan aksi. Mereka
menyuarakan perdamaian dan kebebasan hak diri. Detonasi massa pun
terekspresikan melalui musik, ganja, seks bebas dan LSD (salah satu jenis
narkotika). Jadilah ‘Sex, Drugs and Rock n Roll’ sebagai luapan emosi.
Dukungan protes ‘wajib militer’ semakin meluas. Orasi tokoh-tokoh dan figur publik semakin membuat suasana memanas. Hingga pada waktunya, terkumpulah remaja-remaja dari berbagai pelosok menggelar pentas. Woodstock menjadi saksi proklamasi atas berkibarnya bendera dengan warna mariyuana (ganja), musik dan seks bebas.
Telah
berlalu setengah abad lebih pentas Woodstok. Namun peninggalan momen tersebut
tidak berlalu begitu saja. Prinsip trisula setan berupa ‘Sex, Drugs and Rock n
Roll’ terus merata. Hingga masuk ke negeri-negeri muslim tanpa terasa.
Lihatlah,
seorang muda muslim kini tak malu lagi untuk andil dalam kampanye tebar syahwat
dan pamer aurat. Parahnya, sebagian muda muslim akan bangga jika ‘punya pacar’
menjadi sebuah predikat. Innalilahi wainna ilaihi raji’un. Padahal Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk“. (QS.
Al-Isra’ : 32)
(Untuk
jelas dalam uraian tentang pacaran, silahkan baca tulisan kami yang berjudul:
“Indahnya Pacaran.. Kata Setan !”)
Terlihat
pula sebuah kenyataan, kaum muda muslim banyak yang terjerat dengan benda setan
yang memabukkan. Baik dari jenis khamr (minuman keras) hingga jenis NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dengan berbagai macamnya. Hal ini,
bagi sebagian pemakai dianggap suatu bentuk kejantanan atau simbol gaya hidup
orang yang bebas. Allahu musta’an.
Inilah
suatu pandangan yang keliru, padahal Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda
yang artinya: “Setiap yang memabukkan itu khamr dan setiap yang memabukkan
itu haram” (HR. Muslim)
Sabda Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam pula yang artinya: “Khamr adalah induknya segala
kejelekkan” (HR. Ath-Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Hingga pada
akhirnya, kita akan mengelus dada dengan apa yang terjadi. Sula setan
selanjutnya yang ketiga ini sungguh sangat dahsyat. Hampir sebagian besar kaum
muda muslim telah kuat terjerat. Musik sebagai suara setan adalah satu dari
bagian trisula setan yang paling menancap. Walaupun dalam Islam semua musik
dengan berbagai jenisnya hukumnya haram, namun untuk jenis rock n roll ini
rupanya menjadi senjata khusus dalam mencuci otak dan akhlak.
(Untuk
jelas dalam uraian tentang musik, silahkan baca tulisan kami yang berjudul:
“Hidup Baik Tanpa Musik”)
Benarlah
apa yang telah disabdakan nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tentang semua hal
ini. Sabdanya yang artinya: “Sungguh benar-benar akan ada dari umatku
sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan alat musik” (HR. Abu
Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).
Maka
dipenghujung catatan ini kami menasehatkan kepada kaum muda muslim agar tidak
terbawa arus budaya setan yang dibawa oleh musuh-musuh Allah dari kalangan
orang-orang kafir barat. Cukuplah bagi kita Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan
pemahaman para shahabat nabi sebagai acuan hidup sekaligus solusi atas setiap
problematika. Tidakkah kita takut akan sabda nabi berikut ini (yang artinya): “Apabila
nampak perzinaan dan pratik ribawi pada suatu wilayah, maka mereka telah menghalalkan
azab Allah pada diri mereka sendiri” (HR. Hakim, dishahihkan oleh Syaikh
al-Albani).
Semoga
Allah melindungi kita dari azab yang ditimbulkan akibat ulah orang-orang bodoh
di sekitar kita. Amin.
Yang
mengharap ampunan dan rahmat Allah,
hanyaikhwanbiasa
di catatankajianku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar