Sabar. Sering kali kita mendengar kata itu. Selalu saja ucapan itu dinasehatkan tatkala kita sedang dirudung pilu. Namun yang menjadi persoalan, bagaimana kita agar mendapat kesabaran, karena sering kita hampir tidak sabar untuk bisa bersabar.
Dan memang demikian. Sabar adalah perkara yang berat karena sabar yang teranggap adalah sabar yang terjadi pada awal kejadian. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya sabar itu hanyalah pada kejadian awal” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Anas ibn Malik radhiallahu ‘anhu)
Adalah Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy, seorang ulama besar di zamannya. Pemilik karya kitab tafsir Al-Qur'an yang fenomenal Taisir Karimir Rahman, telah memberikan kepada kita tentang sebab-sebab seseorang agar bisa bersabar. Beliau menerangkan ada 3 sebab, yaitu:
-Mengingat-ingat pahala sabar dan keutamaannya
-Shalat dan berdzikir
-Mengetahui atau mengilmui amalan yang sedang disabari
1. Mengingat-ingat Pahala Sabar dan Keutamaannya
Pembaca yang semoga dirahmati Allah, sabar adalah amalan yang diperintahkan, sebagaimana firman Allah ta'ala yang artinya: "Dan bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar" (QS. Al-Anfal: 46) .
Maka sebagaimana dimaklumi, menunaikan perintah Allah adalah ibadah, maka ketika kita menjalani kesabaran, di waktu itu pula kita sedang ibadah kepada Allah. Tentunya harus diiringi dengan niat ikhlash mengharap pahala Allah subhanahu wa ta'ala. Semakin besar bobot kesabaran seseorang, semakin besar pula bobot pahala di sisi Allah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung dengan besarnya ujian. Apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah ridha kepadanya, namun barangsiapa yang marah maka Allah akan murka kepadanya” (Hadits Hasan, HR. Tirmidzi dari shahabat Anas ibn Malik radhiallahu ‘anhu)
Di antara berbagai keutamaan sabar, simaklah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berikut ini, yang artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa lelah, sakit, kegundahan, sedih, gangguan dan duka cita bahkan sampai tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya dengan kesusahan tersebut” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma)
2. Shalat dan Berdzikir
pembaca yang semoga dirahmati Allah, dalam poin ini kita akan mengetahui bagaimana pentingnya shalat dan dzikir dalam menjadi sebab seseorang menjadi sabar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153)
Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu'anhu berkata: "Dahulu, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam jika tertimpa kegelisahan, beliau pun shalat" (HR. Abu Dawud, hadits dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Ingatlah kepada-Ku (Allah), niscaya Aku akan mengingat kalian" (QS. Al-Baqarah: 153)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Dan perbanyaklah dzikir kepada Allah agar kalian mendapat kemenangan" (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Demikianlah shalat dan dzikir, dimana keduanya menjadi salah satu peran penting datangnya pertolongan Allah dan kemenangan. Lain halnya bagi orang yang berpaling dan lalai dari amalan ini, Allah akan menjadikan setan sebagai temannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah Yang Maha Pemurah, niscaya akan Kami jadikan setan sebagai teman" (QS. Az-Zukhruf: 36)
Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga menyatakan bahwa orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah, Allah akan berikan kepada dirinya kehidupan yang sempit. Firman-Nya yang artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dzikir kepada-Ku, maka pasti dia akan menghadapi kehidupan yang serba sempit" (QS. Thaha: 124)
3. Mengetahui atau Mengilmui Amalan yang Sedang Disabari
Perkara yang terakhir ini cukuplah kita lihat bagaimana kisah masyhur antara Nabi Musa dan Khidir yang telah dimaktubkan dalam kalamullah di surat Al-Kahfi ayat 60 sampai dengan ayat 82. Di ayat yang ke 68, Khidir berkata kepada nabi Musa yang artinya: "Dan bagaimana kamu dapat bersabar terhadap sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu"
Penutup
Demikian catatan ringan ini. Semoga apa yang ada bisa membantu kita tuk belajar bersabar karena kesabaran itu adalah salah satu anugerah yang indah dari Allah ta'ala kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menyebarkan dirinya maka Allah akan memberinya kesabaran. Seseorang tidaklah diberikan suatu anugerah yang lebih baik dan lebih luas dibandingkan sebuah kesabaran” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu)
Yang mengharap ampunan dan rahmat Allah
Hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com
Dan memang demikian. Sabar adalah perkara yang berat karena sabar yang teranggap adalah sabar yang terjadi pada awal kejadian. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya sabar itu hanyalah pada kejadian awal” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Anas ibn Malik radhiallahu ‘anhu)
Adalah Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy, seorang ulama besar di zamannya. Pemilik karya kitab tafsir Al-Qur'an yang fenomenal Taisir Karimir Rahman, telah memberikan kepada kita tentang sebab-sebab seseorang agar bisa bersabar. Beliau menerangkan ada 3 sebab, yaitu:
-Mengingat-ingat pahala sabar dan keutamaannya
-Shalat dan berdzikir
-Mengetahui atau mengilmui amalan yang sedang disabari
1. Mengingat-ingat Pahala Sabar dan Keutamaannya
Pembaca yang semoga dirahmati Allah, sabar adalah amalan yang diperintahkan, sebagaimana firman Allah ta'ala yang artinya: "Dan bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar" (QS. Al-Anfal: 46) .
Maka sebagaimana dimaklumi, menunaikan perintah Allah adalah ibadah, maka ketika kita menjalani kesabaran, di waktu itu pula kita sedang ibadah kepada Allah. Tentunya harus diiringi dengan niat ikhlash mengharap pahala Allah subhanahu wa ta'ala. Semakin besar bobot kesabaran seseorang, semakin besar pula bobot pahala di sisi Allah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung dengan besarnya ujian. Apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah ridha kepadanya, namun barangsiapa yang marah maka Allah akan murka kepadanya” (Hadits Hasan, HR. Tirmidzi dari shahabat Anas ibn Malik radhiallahu ‘anhu)
Di antara berbagai keutamaan sabar, simaklah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berikut ini, yang artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa lelah, sakit, kegundahan, sedih, gangguan dan duka cita bahkan sampai tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya dengan kesusahan tersebut” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma)
2. Shalat dan Berdzikir
pembaca yang semoga dirahmati Allah, dalam poin ini kita akan mengetahui bagaimana pentingnya shalat dan dzikir dalam menjadi sebab seseorang menjadi sabar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153)
Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu'anhu berkata: "Dahulu, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam jika tertimpa kegelisahan, beliau pun shalat" (HR. Abu Dawud, hadits dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Ingatlah kepada-Ku (Allah), niscaya Aku akan mengingat kalian" (QS. Al-Baqarah: 153)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Dan perbanyaklah dzikir kepada Allah agar kalian mendapat kemenangan" (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Demikianlah shalat dan dzikir, dimana keduanya menjadi salah satu peran penting datangnya pertolongan Allah dan kemenangan. Lain halnya bagi orang yang berpaling dan lalai dari amalan ini, Allah akan menjadikan setan sebagai temannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah Yang Maha Pemurah, niscaya akan Kami jadikan setan sebagai teman" (QS. Az-Zukhruf: 36)
Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga menyatakan bahwa orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah, Allah akan berikan kepada dirinya kehidupan yang sempit. Firman-Nya yang artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dzikir kepada-Ku, maka pasti dia akan menghadapi kehidupan yang serba sempit" (QS. Thaha: 124)
3. Mengetahui atau Mengilmui Amalan yang Sedang Disabari
Perkara yang terakhir ini cukuplah kita lihat bagaimana kisah masyhur antara Nabi Musa dan Khidir yang telah dimaktubkan dalam kalamullah di surat Al-Kahfi ayat 60 sampai dengan ayat 82. Di ayat yang ke 68, Khidir berkata kepada nabi Musa yang artinya: "Dan bagaimana kamu dapat bersabar terhadap sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu"
Penutup
Demikian catatan ringan ini. Semoga apa yang ada bisa membantu kita tuk belajar bersabar karena kesabaran itu adalah salah satu anugerah yang indah dari Allah ta'ala kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menyebarkan dirinya maka Allah akan memberinya kesabaran. Seseorang tidaklah diberikan suatu anugerah yang lebih baik dan lebih luas dibandingkan sebuah kesabaran” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu)
Yang mengharap ampunan dan rahmat Allah
Hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar