Senin, 30 September 2013

JIKA ADA AKHWAT YANG DITEMBAK


Jatuh cinta berjuta rasanya. Sebuah ungkapan yang mungkin tepat bagi yang merasakan. Pikiran jadi tak menentu, makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Selalu terbayang wajah dirinya dan serasa ingin selalu berjumpa dan dekat dengannya. Walhasil memang berjuta rasanya.

Semakin menguatnya hasrat hingga tak terbendung lagi. Akhirnya terproklamirkan isi hati "….Sesungguhnya sudah lama ku tahan perasaan ini, aku telah jatuh hati. Maukah dirimu menjadi kekasih hati….?" Ucap sang penderita cinta.

Sang akhwat pun tengah ditembak.

Wahai ukhti muslimah, tepislah tembakkan tersebut dengan jawaban berikut ini:

"Jika yang kau inginkan dengan ini, kita berduaan tanpa ikatan nikah maka sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda yang artinya: Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya“. (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’)"

"Jika pernyataanmu ini dimaksudkan agar kita berdua berpacaran sebelum nikah, maka sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina. Dia pasti akan mendapati hal itu. Maka zinanya mata dengan melihat, zinanya lidah dengan berbicara, sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan. Dan nantinya kemaluanlah yang akan membenarkan itu seluruhnya dan  yang mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari)"

"Jika dengan tembakkan ini kau menginginkan menggandeng tanganku maka sesungguhnya aku takut kepada sabda nabi yang artinya: “Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya“. [HR. Ar-Ruyani dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (486, & 487) hadits dikuatkan oleh Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahihah]"

Begitulah kira-kira jawaban yang semestinya diberikan kepada sang penembak. Katakan kepadanya: "Jika engkau menginginkan cintaku, maka datanglah engkau kepada ayahku dan pinanglah diriku di atas akad yang syar'i"

Sampaikan pula kepada yang menembakmu dengan firman Allah subhanahu wa ta'ala yang artinya; Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk“. (QS. Al-Isra’ : 32)

Jika perlu, tambahkan lagi kepadanya sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang yang mengancam azab bagi pelaku zina yang artinya: "… Kemudian kami pergi. Sampailah kami di sebuah bangunan yang menyerupai tungku api. Dari sana terdengar hiruk pikuk. Kami menengok ke dalamnya, ternyata di dalamnya terdapat lelaki dan wanita yang telanjang. Dari bawah mereka datang kobaran api yang apabila mengenai mereka, merekapun memekik. Aku bertanya, siapa meeka itu? Mereka menjawab: Adapun sejumlah lelaki dan wanita yang telanjang yang berada di dalam bangunan mirip tungku api, mereka adalah pezina" (HR. Al-Bukhari)

Terakhir, lemparkan kalam Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata tentang dosa zina: "Aku tidak pernah mengetahui sesuatu yang lebih besar dosanya -setelah dosa membunuh sesorang- daripada zina." (Ad-Dau wad Dawa')

Demikian catatan ringan ini, semoga menjadi bekal dan tameng jika ada akhwat yang ditembak.


*Tertulis catatan ini setelah membaca artikel yang ditulis Ustadzuna Abdullah al-Jakarti hafizhahullah di majalah muslimah Qanitah.






Tidak ada komentar: