Dikisahkan bahwa Imam Bukhari ketika tinggal di Naisabur, datang kpd beliau surat-surat dari famili-famili wanitanya.
Isi surat tsb adalah salam untuk beliau yg sedang di Naisabur.
Suatu ketika, Imam Bukhari ingin membalas salam-salam kerabat wanitanya tsb untuk dikirim ke Bukhara.
Ketika beliau menulis..
Beliaupun lupa nama-nama mereka.. Diingat-ingat tapi beliau tetap lupa dan tidak mampu menyebutkannya.
Subhanallah..
Seorang Imam Jibalul Hifzh bisa demikian?
Padahal beliau bisa menyebutkan lebih dari 70rb hadits beserta biografi perawinya ttg lahirnya kapan, tempatnya dimana dam matinya kapan..
Beliau juga yang bisa menyebutkan nama 300 murid Anas ibn Malik dlm sesaat dlm lamunannya..
Ada apa dgn Imam Bukhari, kok bisa hafal nama-nama saudara handai tolan dari kalanan wanitanya?
Ada apa?
Disebutkan bhwa Imam Bukhari tidak mempunyai perhatian kpd selain ilmu. Terlebih perhatian kpd nama-nama kerabat wanitanya.
Inilah sebab ketidakmampuan Imam Bukhari.
Al-Ihtimam..
Ya. Ihtimam atau Perhatian dan fokus thd sesuatu akan menjadi salah satu sebab seorang mudah menghafal sesuatu.
Lalu, kenapa kita bisa susah menghafal al-Quran dan hadits?
Kenapa kita susah mengingat pelajaran agama kita?
Mungkin.. Ya, mungkin. Mungkin saja kita kurang perhatian dan kurang dalam memfokuskan diri kpd al-Quran dan al-Hadits.
Kita lebih fokus dan perhatian kpd berita-berita yg sedang update di situs-situs berita internet.
Kita mungkin lebih ihtimam kpd hasil skor pertandingan bola piala ini dan itu..
Mungkin dan mungkin..
Koreksilah diri-diri kita wahai saudara-saudaraku.. Mari kita fokuskan dan tingkatkan ihtimam kita kpd al-Quran dan Sunnah agar Allah mudahkan kita menghafal kalam ilahi dan sabda nabi-Nya.
#kisah Imam Bukhari bisa dilihat di kutaib Al-Hifzh karya as-Sahaibani hal. 69 dan 70.
Wa Sedikit Faidah Saja