Apakah hikmah ditafsirkan dengan syukur sebagaimana yang terdapat pada surat Luqman,
《وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ》
Artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, Bersyukurlah kepada Allah. (Luqman: 12) ?
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu menjawab, "Tidak, firman Allah ta'ala "bersyukurlah kepada-Ku" maknanya adalah beramal dengan amalan yang shalih, dan amalan shalih adalah (bentuk) hikmah yang nyata karena barang siapa yang tidak beribadah kepada Allah maka dia adalah orang yang bodoh berdasarkan ayat Allah,
《وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ ۚ 》
Artinya:
"َBarang siapa yang membenci agama Ibrahim, tidaklah orang tersebut melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri" (Al Baqarah: 130).
(Disadur dari Syarah Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 73, cet. Maktabatush Shaffa 2005)