Kamis, 28 Februari 2013

Hati-Hati Makan Dengan Tangan Kiri

Bukan lagi suatu perkara yang sulit ketika kita bepergian mencari tempat tuk membeli sesuatu kebutuhan berupa makanan atau minuman. Kemudahan akan kita rasakan tatkala aneka produk siap saji berupa makan dan minuman bertebar dijajakan. Mulai dari cemilan ringan sampai fast food instan kapanpun dan di manapun siap memanjakan.
Tentunya bagi seorang muslim haruslah cermat dalam memilih mana makanan yang halal sekaligus thayyib (baik) karena di samping tuntutan kesehatan, makanan yang halalan thayyiban akan berpengaruh besar pula terhadap keimanan. Sabda nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidaklah menerima kecuali dari yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana perintahnya kepada para rasul. Firman Allah ta’ala: [Wahai sekalian para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal shalihlah]. Firman Allah ta’ala: [Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik-baik dari apa-apa yang Kami rezekikan]. Kemudian terdapatlah seseorang yang keadaannya kusut masai, tengah melakukan perjalanan panjang. Dia berdo’a kepada Rabbnya dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata: Wahai Rabb.. wahai Rabb. Tetapi apa yang menjadi makanannya haram, yang menjadi minumannya haram, pakaian yang dikenakannya haram dan dia dikenyangkan oleh makanan yang haram. Maka bagaimana do’anya bisa terkabul?” (HR. Muslim).

Perhatikanlah !
Dengan sebab makanan yang haram seseorang akan terhalangi dirinya dari terkabulnya do’a.

Seiring dengan itu, ada suatu hal lain yang membuat hati ini terasa sesak. Sebagian kaum muslimin menganggap kecil perkara ini. Mereka –wallahu ‘alam- entah memang karena kebodohannya atau pura-pura bodoh tidak perhatian terhadap keadaan ini.

Makan dengan tangan kiri.
Itulah yang menjadi masalah tersendiri.

Di masa kenabian Al-Mushtafa Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam pernah oleh Nabi terlihat seorang anak kecil yang kurang beretika ketika makan. Maka berkatalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kepada anak kecil tersebut yang artinya : “Wahai anak, bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dengan sesuatu yang dekat denganmu” (HR. Bukhari-Muslim)

Demikianlah seorang anak kecil yang dididik oleh didikan nubuwah. Ditanamkan bahwa di antara adab dan etika yang baik ketika makan adalah makan dengan tangan kanannya. Dijauhkan dirinya dari sikap meniru cara makan ala setan. Berkata Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya, begitu pula janganlah kalian minum dengan tangan kirinya karena sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”
Berkata Nafi’ menambahkan dengan ucapannya: “Dan juga jangan mengambil dan memberi dengan tangan kirinya” (HR. Muslim)

Maka setelah membaca catatan ringan ini, akankah kita tidak peduli lagi terhadap fenomena ini? Atau masihkah kita akan tetap menganggap kecil permasalahan ini? Perhatikanlah hadits berikut ini.
Salamah ibn ‘Amr ibn al-Akwa’ berkata: Suatu ketika ada seorang yang makan di sisi Rasulullah dengan tangan kirinya.
Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata (kepada orang itu): “Makanlah dengan tangan kananmu !”
Orang itu menjawab: “Aku tidak bisa”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kemudian berkata: “(Kalau demikian) Kau tidak akan bisa (makan dengan tangan kananmu). Sungguh tidaklah ada yang menghalangimu (makan dengan tangan kanan) kecuali hanya sombong”
Maka Salamah ibn ‘Amr ibn al-Akwa’ berkata: “Maka orang itu pun tidak bisa mengangkat tangan kanannya” (HR. Muslim)

Subhanallah...

Inilah bentuk hukuman yang disegerakan di dunia bagi orang yang menolak perintah Rasul. Tidaklah heran, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman yang artinya: “Maka berhati-hatilah bagi siapa-siapa yang menyelisihi perintahmu berupa (balasan) terkenanya mereka fitnah atau ditimpakannya mereka azab yang pedih” (QS. An-Nuur: 63)

Semoga catatan yang ringan ini bisa bermanfaat bagi penulis di sisi Allah ta’ala dan bisa membantu teman-teman untuk menasehati saudara-saudara kita yang masih enteng memakan makanannya dengan tangan kirinya.

Yang mengharap ampunan dan rahmat Allah,
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com

*Tertulis catatan ini setelah membaca salah satu artikel penuh manfaat di majalah Tashfiyah.

Tidak ada komentar: