Allah Bersama Orang yang Bersabar
Allah ta'ala berfirman:
{إن الله مع الصابرين}
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar" (QS. Al Baqarah: 153).
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, "Ini adalah kabar gembira yang besar bagi siapa yang bersabar.
Allah menyatakan
{ مع الصابرين}
"Bersama orang-orang yang besabar"
Hal ini ada tiga sisi, yaitu:
Sisi yang pertama:
Bahwa shalat itu mesti beriringan dengan kesabaran, karena shalat adalah termasuk dari bentuk sabar di dalam ketaatan kepada Allah.
Sisi yang kedua:
Bahwa meminta pertolongan dalam perkara sabar itu lebih sulit dibanding dalam perkara shalat, karena sabar itu pahit rasanya. Sebagaimana dalam syair dikatakan:
"Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya.
Akan tetapi hasilnya akan lebih manis dari madu".
Maka sabar itu pahit ketika seorang insan menjalaninya. Mesti membutuhkan pertolongan dan terus bersabar. Akan bergolak darahnya hingga orang yang melihat akan berkata kepadanya, "Orang ini sedang sakit".
Sisi yang ketiga:
Bahwasanya jika Allah bersama orang yang bersabar maka lebih-lebih lagi kepada orang yang shalat. Ini berdasar ketetapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa seorang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya, dan Allah akan menghadapkan wajah-Nya padahal Allah berada di atas 'arsy-Nya subhanahu wa ta'ala.
(Lihat Nidaatu Rabbil 'Alamin-Syaikh Utsaimin, hal. 9-10, cet. Darul Iman 2003).
Allah ta'ala berfirman:
{إن الله مع الصابرين}
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar" (QS. Al Baqarah: 153).
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, "Ini adalah kabar gembira yang besar bagi siapa yang bersabar.
Allah menyatakan
{ مع الصابرين}
"Bersama orang-orang yang besabar"
Hal ini ada tiga sisi, yaitu:
Sisi yang pertama:
Bahwa shalat itu mesti beriringan dengan kesabaran, karena shalat adalah termasuk dari bentuk sabar di dalam ketaatan kepada Allah.
Sisi yang kedua:
Bahwa meminta pertolongan dalam perkara sabar itu lebih sulit dibanding dalam perkara shalat, karena sabar itu pahit rasanya. Sebagaimana dalam syair dikatakan:
"Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya.
Akan tetapi hasilnya akan lebih manis dari madu".
Maka sabar itu pahit ketika seorang insan menjalaninya. Mesti membutuhkan pertolongan dan terus bersabar. Akan bergolak darahnya hingga orang yang melihat akan berkata kepadanya, "Orang ini sedang sakit".
Sisi yang ketiga:
Bahwasanya jika Allah bersama orang yang bersabar maka lebih-lebih lagi kepada orang yang shalat. Ini berdasar ketetapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa seorang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya, dan Allah akan menghadapkan wajah-Nya padahal Allah berada di atas 'arsy-Nya subhanahu wa ta'ala.
(Lihat Nidaatu Rabbil 'Alamin-Syaikh Utsaimin, hal. 9-10, cet. Darul Iman 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar