Selasa, 12 April 2016

Dosa 40 tahun yang Lalu

Seringkali ketika kita mendapat kesusahan atau kesempitan hidup, di dalam batin bergumam, "Sabar, ini ujian.."

Ikhwatii fillah, apakah kita harus berpikir demikian?

Ujian, ujian dan ujian?

Tidakkah kita mau sedikit lebih kritis terhadap diri kita dengan mengulang hari-hari yang lalu?

Cobalah kita ingat-ingat, mungkinkah masih ada dosa atau kemaksiatan yang telah kita lakukan di hari yang lalu, akan tetapi hingga kini kita masih belum bertaubat?

Jawabnya, sangat mungkin.

Jika demikan, segera bertaubatlah. Mudah-mudahan kesusahan dan kesempitan hidup yang tengah kita alami akan diberikan jalan keluar yang indah oleh Allah ta'ala dengan sebab taubat kita.

Ubaidullah as Sirri mengabarkan bahwa Ibnu Sirrin pernah berkata, "Sesungguhnya aku mengetahui dosa apa yang aku pikul, dimana dengan sebab dosa itu, aku pun terkena beban hutang, yaitu ketika 40 tahun yang lalu aku pernah mengatakan kepada seseorang dengan memanggil, "Wahai orang yang bangkrut.."

Ubaidullah mengomentari, "Sedikitnya dosa mereka (para salaf) akan tetapi mereka mengetahui dari mana datang dosa itu.
Sedangkan banyaknya dosaku dan dosamu, akan tetapi kita tidak tahu dari mana datang dosa tersebut."
(Shifatush Shafwah-Ibnul Jauzi 3/246).

Allahu akbar!

Dosa 40 tahun yang lalu masih diingat dan dikaitkan dengan musibah yang didapat pada hari itu..!

Ibnu Sirrin menganggap efek dosa 40 tahun yang lalu -yang mungkin kita anggap ringan- ternyata masih memberikan efek buruk di dalam kehidupannya.

Lalu kita bagaimana? Padahal dosa kita lebih besar dari sekedar yang diperbuat Ibnu Sirrin.. Nastaghfirullah..

Tidak ada komentar: