Kamis, 07 April 2016

Luasnya Makna Dzikir kepada Allah

Luasnya Cakupan Dzikir kepada Allah

Syaikh Shalih Fauzan berkata, "Termasuk dari tanda keimanan adalah banyak berdzikir kepada Allah, dan termasuk tanda kemunafikan adalah sedikit berdzikir kepada Allah.

Allah berfirman:
إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (menurut sangkaannya) tengah menipu Allah, dan Allah akan membalas (sangkaan) tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas, (dengan shalatnya) mereka bermaksud riya di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sangat sedikit." (QS. An Nisa: 142).

Sedikit dalam berdzikir adalah termasuk tanda kemunafikan dan banyak dalam berdzikir adalah termasuk tanda keimanan.

Jika engkau ingin memperbanyak ucapan, maka jadikan dzikir sebagai ucapanmu, baik dengan tasbih, tahlil, takbir, tahmid atau membaca Al-Qur'an, dan membaca Al-Qur'an adalah sebaik-baik dzikir.

Atau bisa juga dengan mengajari ilmu yang bermanfaat (ilmu agama) kepada manusia, memperbaiki di antara manusia dengan nasehat-nasehat, amar ma'ruf nahi munkar dan masih banyak lagi yang termasuk bagian dari dzikir."

(Lihat Ittihafuth Thullab bi Syarhi Manzhumatil Adab-Syaikh Shalih Al Fauzan, hal. 85, cet. Darul Hikmah 2009).

Tidak ada komentar: