Mungkin tidak belebihan jika kita katakan bahwa anak remaja sekarang
hampir sedikit sekali yang bisa selamat dari sebuah kenyataan yang bernama
'games online'. Sadar atau tak sadar, games online dengan berjuta pesonanya
telah menjadi tempat tersendiri di kalangan pecintanya
Mulai dari anak-anak usia SD, ABG, bahkan sampai kaum dewasa telah terlumat dalam buaian permainan yang ditawarkan. Sekilas tampak biasa, namun siapa yang berani mencoba maka dia akan suka dan pada akhirnya akan terbawa.
Biaya paket murah yang terjangkau semua kalangan dengan fasilitas tempat
yang nyaman plus jajanan sebagai peneman, menjadikan games online sukses
menyandang predikat sebagai salah satu Mesin Pembunuh Waktu yang signifikan.
Ancaman Kebinasaan di Negeri Kekekalan
Hari demi hari, waktu demi waktu sang gamers tak terasa telah menghabiskan
hidupnya dengan perkara sia-sia. Sang Mesin Pembunuh telah mencabut usia dan
waktu mereka. Pelan tak terasa, halus berjalan hingga aktifitas hanya
menyisakan daftar penyiaan nikmat belaka. Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda yang artinya: “Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh
kebanyakan manusia, (yaitu) nikmat sehat dan nikmat waktu luang” (HR. Bukhari)
Akan lebih ringan keadaannya jika sang Mesin hanya memporak porandakan
kerugiaan duniawia saja. Seorang maniak games secara tidak sadar di tengah
kelenaannya, sedikit demi sedikit telah terkikis masa beramalnya. Sampai ketika
tiba saatnya, sang Gamers akan terbelalak tak berdaya. Ternyata dirinya telah
berhadapan dengan Malaikat Pencabut Nyawa.
Penyesalan yang mendalam tiada lagi guna. Allah subhanahu wa ta’ala telah menetapkan
hal ini dalam firmanNya yang artinya: “Dan (alangkah ngerinya), jikalau sekiranya kamu
melihat ketika orang-orang yang berdosa menengadahkan kepalanya di hadapan Rabb
mereka sambil mengatakan: Duhai Rabbku, telah kami saksikan azab-Mu dan telah
kami dengar azab-Mu, maka kembalikanlah kami ke dunia untuk beramal shalih
karena sesungguhnya kami benar-benar telah meyakininya.” (QS. as-Sajadah: 12).
Angan untuk kembali ke dunia agar bisa benahi diri hanya sia-sia belaka.
Allah subhanahu wa ta’ala menetapkan hal ini pula dalam firmanNya yang artinya:
“Hingga
apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Yaa Allah
Yaa Rabbku, kembalikanlah aku ke dunia”. (QS. al-Mu’minun: 99)
Pada ayat berikutnya
Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan alasan kenapa mereka ingin kembali ke
dunia: “Agar aku bisa beramal shalih untuk memperbaiki apa yang telah aku
tinggalkan.” (QS. al-Mu’minun: 100)
Efek-Efek Lain dari Bermain
Game
Disamping ancaman-ancaman yang mengerikan di atas, jika kita mau
menjelajahi literatur-literatur yang mengulas secara obyektif tentang plus
minusnya hasil dari bermain game, tampak secara ril akan banyaknya efek negatif
yang telah dirasa. Baik secara efek kesehatan maupun kejiwaan.
Kerugian yang mengena pada sisi kesehatan teramat banyak dan telah nyata
sang Mesin Pembunuh telah menumbangkan banyak korban dan nyawa. Miris terdengar
ketika terdengar tewasnya maniak games akibat lamanya mereka bermain. Bahkan sang
Mesin telah sukses membuat seorang anak tega membunuh ibunya sendiri karena
ibunya telah melarang dirinya bermain game.
Parahnya lagi, terdapat kasus seorang bayi mati kelaparan karena
ditelantarkan ayah bundanya ketika mereka asyik bermain game. Allahu akbar.
Adapun kerugian yang mengena pada sisi psikologi, tersiar keluhan sang Ibu
mengeluhkan anaknya yang tak ada lagi semangat belajar dan mengaji. Waktu
luangnya telah dihabiskan untuk menikmati aplikasi game siap saji. Tak ada lagi
praktek nyata sosial dari sebuah interaksi. Kehidupan semu di dunia maya telah
meluruhkan kehidupan nyata memudarkan kepekaan hati.
Penutup
Maka melalui risalah singkat ini kami menasehatkan kepada segenap gamers
agar tidak sombong terhadap dirinya sendiri. Merasa yakin akan keadaan dirinya.
“Ah, ga papa kalo ga sampe berlebihan...”
“Maen game.. Menurutku biasa aja... ”
“Hare gene ga maen game..?? Ga mungkin!”
“Urus aja urusanmu sendiri! Biarin aja, orang mau senang-senang
dilarang..”
Wahai saudaraku, apakah engkau kira waktu dan usiamu akan berlalu begitu
saja?
Tidak. Sekali-kali tidak.
Hari-harimu yang engkau habiskan untuk bermain
game akan ditanya kelak di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Ingatlah akan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Tidak akan beranjak kaki
seorang hamba di akhirat kecuali setelah ditanya tentang empat perkara:
ditanyakan tentang umurnya lalu bagaimana ia menggunakannya….” (HR.Tirmidzi.
Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitabnya Al-Jami’)
Dan sabdanya yang lain
yang artinya: “Jagalah lima perkara sebelum datang yang lima perkara: masa
mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, waktu senggangmu sebelum datang waktu
sempitmu, masa hidupmu sebelum datang waktu kematianmu.” (HR. Bukhari)
Demikianlah sedikit nasehat dan komen tuk para pecinta games online.
Posisi kami hanya sebatas pengingat. Selebihnya, silahkan bertaubat.
Wallahu 'alam.
Yang mengharap ampunan Allah,
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com
Tercatat tulisan ini karena prihatin melihat warnet game online ramai terus 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar