Rabu, 10 Oktober 2012

MENGAPA NIKAH MUDA ?

“Nikah Muda” sebuah slogan yang terdengar konyol dan aneh bagi sebagian orang. Predikat nekat akan tersemat kepada penganut faham ini. Kampanye “Anti Nikah Muda” digalakan tuk mengkebiri pemikiran kaum muda, pelan dan pasti. Tak terasa telah berpenetrasi total di dalam kepribadian.
Sebagian ada yang menerima bahkan mendukung slogan “Nikah Muda”. Namun penerimaan mereka hanya sebatas kecocokan hawa nafsu tanpa ilmu. Pemeran gagal dalam episode “Nikah Muda” semakin menjadi cambuk tuk melecut kephobian kaum muda terhadap “Nikah Muda”. Allahu musta’an


Islam sebagai agama yang adil telah mendudukan permasalahan ini dengan sempurna. Tidak melegalkan orang yang bergampang-gampang dalam beramal tanpa ilmu dan tidak merestui tindakan serampangan tanpa perhitungan.


Menikah adalah sebagai salah satu jalan yang telah di tempuh oleh para rasul. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau, memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan” (QS. Ar-Ra’du: 38)

Menikah juga adalah jalan yang telah di tempuh oleh nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Sesungguhnya aku menikahi wanita dan barangsiapa yang membenci sunnahku maka dia bukan dari golonganku” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun “Nikah Muda” adalah sesuatu yang di anjurkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. simaklah apa yang disabdakan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: Wahai para pemuda barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah  maka menikahlah dikarenakan  dengan menikah dapat lebih menundukkan pandangan  dan menjaga kemaluan  dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk berpuasa  hal itu sebagai tameng baginya.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas adalah anjuran langsung kepada kaum muda yang mengharapkan keselamatan. Derasnya pamer aurat memaksa kita tuk ekstra keras melawan bisikan. Sekali umbar pandangan niscaya kan menuai jatuhnya iman. Maka tiada keselamatan selain menunaikan bimbingan. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Hati-hatilah kalian terhadap (fitnah) dunia dan berhati-hatilah kalian terhadap (fitnah) wanita“ (HR. Muslim).

Kecendrungan terhadap pasangan merupakan hal yang biasa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini  yaitu wanita …” (Qs. Ali Imran : 14 ). Namun jika tidak terbimbing maka berakibat binasa. “Dari mata turun ke hati”, demikianlah pepatah negeri kita. Keadaan kritis yang mengundang syahwat seakan memaksa kita tuk menerjang syariat.

Maka dipenghujung tulisan ini kami menasehatkan kepada segenap kaum muda janganlah engkau menjadi pecundang rendahan yang senang menikmati maksiat di balik 1001 alasanmu menolak “Nikah Muda”. Jika memang kau telah mampu, maka segeralah kau menikah. Janganlah kau gubris bisikan setan:
“Kau belum mapan, belum punya rumah, belum punya motor”
“Kau sedang berkarir, masih karyawan kontrak”
“Kau masih kuliah, belum diwisuda”
“Kau masih bau kencur, mau dikasih apa nanti istrimu?”
“Kau belum ini, kau belum itu….”

Takutlah kau akan azab Allah tatkala dirimu terus-menerus terjatuh kepada kemaksiatan. Apakah dirimu lebih takut kemiskinan dibanding kemaksiatan? Bertakwalah kau kepada Allah. Tidak tahukah engkau bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki alam semesta raya ini? Lupakah dirimu bahwa Allah adalah Dzat yang telah menebarkan rezeki kepada segenap makhluk-Nya?

Allah subhanahuwa ta’ala berfirman yang artinya: “Dan berapa bnayak binatang yang tidak dapat mengurus rezekinya sendiri. Allahlah yang member rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Ankabut: 60)

Allah subhanahuwa ta’ala berfirman yang artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu” (QS. Al-Israa: 31)

Allah subhanahuwa ta’ala berfirman juga yang artinya: “ Dan nikahilah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (untuk nikah) dari hamba sahayamu, laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui “ (Qs. An Nisa’: 32 )

Berkata Asy Syaikh Al Allamah Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah : Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya ) Tidak menghalangi mereka apa yang mereka khwatirkan dari bahwasannya jika mereka menikah akan menjadi miskin dengan  disebabkan banyaknya tanggunan dan yang semisalnya. Didalam ayat ini terdapat anjuran untuk menikah dan janji Allah bagi orang yang menikah dengan diberikan kekayaan setelah sebelumnya miskin “ (Lihat Taisiirul Karimir Rahman pada ayat An Nisa’: 32)

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “ Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah : Mujahid yang berjihad di jalan Allah, Budak yang menebus dirinya supaya merdeka, dan orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya “. (HR. Tirmidzi dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Bertakwalah dan berdo’alah, semoga Allah memudahkan segala urusanmu.
Allah subhanahuwa ta’ala berfirman yang artinya: “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4)

Yang mengharap ampunan dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala,
Hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com

*Tertulis catatan ini setelah membaca sebuah artikel penuh manfaat di nikahmudayuk.wordpress.com




Tidak ada komentar: