“Nikah
Muda” sebuah slogan yang terdengar konyol dan aneh bagi sebagian orang. Predikat nekat akan
tersemat kepada penganut faham ini. Kampanye “Anti Nikah Muda” digalakan tuk mengkebiri
pemikiran kaum muda, pelan dan pasti. Tak terasa telah berpenetrasi total di
dalam kepribadian.
Sebagian ada yang menerima bahkan mendukung slogan “Nikah Muda”. Namun penerimaan mereka hanya sebatas kecocokan hawa nafsu tanpa ilmu. Pemeran gagal dalam episode “Nikah Muda” semakin menjadi cambuk tuk melecut kephobian kaum muda terhadap “Nikah Muda”. Allahu musta’an
Sebagian ada yang menerima bahkan mendukung slogan “Nikah Muda”. Namun penerimaan mereka hanya sebatas kecocokan hawa nafsu tanpa ilmu. Pemeran gagal dalam episode “Nikah Muda” semakin menjadi cambuk tuk melecut kephobian kaum muda terhadap “Nikah Muda”. Allahu musta’an
Islam
sebagai agama yang adil telah mendudukan permasalahan ini dengan sempurna.
Tidak melegalkan orang yang bergampang-gampang dalam beramal tanpa ilmu dan
tidak merestui tindakan serampangan tanpa perhitungan.
Menikah
adalah sebagai salah satu jalan yang telah di tempuh oleh para rasul. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus beberapa rasul sebelum engkau, memberikan kepada mereka istri-istri
dan keturunan” (QS. Ar-Ra’du: 38)
Menikah
juga adalah jalan yang telah di tempuh oleh nabi kita Muhammad shalallahu
‘alaihi wasallam. Sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Sesungguhnya
aku menikahi wanita dan barangsiapa yang membenci sunnahku maka dia bukan dari
golonganku” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun
“Nikah Muda” adalah sesuatu yang di anjurkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam. simaklah
apa yang disabdakan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
”Wahai para pemuda barangsiapa
di antara kalian yang mampu menikah maka menikahlah dikarenakan
dengan menikah dapat lebih menundukkan pandangan dan menjaga
kemaluan dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk
berpuasa hal itu sebagai tameng baginya.“ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas adalah anjuran
langsung kepada kaum muda yang mengharapkan keselamatan. Derasnya pamer aurat
memaksa kita tuk ekstra keras melawan bisikan. Sekali umbar pandangan niscaya
kan menuai jatuhnya iman. Maka tiada keselamatan selain menunaikan bimbingan. Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Hati-hatilah kalian terhadap
(fitnah) dunia dan berhati-hatilah kalian terhadap (fitnah) wanita“ (HR.
Muslim).
Kecendrungan terhadap pasangan
merupakan hal yang biasa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “ Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita
…” (Qs.
Ali Imran : 14 ). Namun jika tidak terbimbing maka
berakibat binasa. “Dari mata turun ke hati”, demikianlah pepatah negeri kita. Keadaan
kritis yang mengundang syahwat seakan memaksa kita tuk menerjang syariat.
Maka dipenghujung tulisan ini kami
menasehatkan kepada segenap kaum muda janganlah engkau menjadi pecundang
rendahan yang senang menikmati maksiat di balik 1001 alasanmu menolak “Nikah
Muda”. Jika memang kau telah mampu, maka segeralah kau menikah. Janganlah kau
gubris bisikan setan:
“Kau belum mapan, belum punya rumah,
belum punya motor”
“Kau sedang berkarir, masih karyawan
kontrak”
“Kau masih kuliah, belum diwisuda”
“Kau masih bau kencur, mau dikasih
apa nanti istrimu?”
“Kau belum ini, kau belum itu….”
Takutlah kau akan azab Allah tatkala
dirimu terus-menerus terjatuh kepada kemaksiatan. Apakah dirimu lebih takut
kemiskinan dibanding kemaksiatan? Bertakwalah kau kepada Allah. Tidak tahukah
engkau bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki alam semesta raya ini? Lupakah
dirimu bahwa Allah adalah Dzat yang telah menebarkan rezeki kepada segenap
makhluk-Nya?
Allah subhanahuwa ta’ala berfirman
yang artinya: “Dan berapa bnayak binatang yang tidak dapat mengurus
rezekinya sendiri. Allahlah yang member rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Ankabut: 60)
Allah subhanahuwa ta’ala berfirman
yang artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
miskin. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu” (QS.
Al-Israa: 31)
Allah subhanahuwa ta’ala berfirman
juga yang artinya: “ Dan nikahilah orang-orang
yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (untuk nikah) dari
hamba sahayamu, laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui “ (Qs. An Nisa’: 32 )
Berkata Asy Syaikh Al Allamah
Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah : Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan karunia Nya ) Tidak menghalangi mereka apa yang mereka khwatirkan
dari bahwasannya jika mereka menikah akan menjadi miskin dengan
disebabkan banyaknya tanggunan dan yang semisalnya. Didalam ayat ini terdapat
anjuran untuk menikah dan janji Allah bagi orang yang menikah dengan diberikan
kekayaan setelah sebelumnya miskin “ (Lihat Taisiirul Karimir Rahman pada
ayat An Nisa’: 32)
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam
bersabda: “ Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan
Allah : Mujahid yang berjihad di jalan Allah, Budak yang menebus dirinya supaya
merdeka, dan orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya “. (HR. Tirmidzi
dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
Bertakwalah dan berdo’alah, semoga
Allah memudahkan segala urusanmu.
Allah subhanahuwa ta’ala berfirman
yang artinya: “Dan barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4)
Yang mengharap ampunan dan rahmat
Allah subhanahu wa ta’ala,
Hanyaikhwanbiasa di
catatankajianku.blogspot.com
*Tertulis
catatan ini setelah membaca sebuah artikel penuh manfaat di
nikahmudayuk.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar