Selasa, 23 Oktober 2012

Indahnya Pacaran, Kata Setan !


Entah memang sengaja ataukah hanya kebetulan, media yang ada seakan kompak mengkampanyekan indahnya pacaran. Mulai dari cinema dengan berbagai kisahnya, hingga pada taraf novel picisan. Pacaran menjadi happy ending yang mengasyikkan. Jalan berdua memadu asa, seiya sekata, saling curhat tuk menyelesaikan problema, hingga pengorbanan yang membuktikan cinta, melambungkan hasrat tuk ikut meraih indahnya asmara.

Setan pun membisikkan “Seandainya engkau memiliki pacar, betapa indahnya dunia”.
Inilah gombalan Iblis, panglima tertinggi bangsa setan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: Iblis   berkata, “Wahai  Rabbku,  oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik  (perbuatan mak’siat)  di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Al-Hijr: 39)

Diiringi setan sebagai Sang Penasehat, Pesona pun ditebar, signal pun diumbar mengundang jejaka yang mau menjadi peran Romeo dan kaum hawa menjadi Julietnya. Hangatnya kemesraan telah melelehkan sehatnya pikiran. Dengan restu setan, pacaran menjadi tunggangan dalam menyesatkan.


Akhir Cinta Romeo and Juliet
Episode cinta ‘Romeo and Juliet’ tengah diputar. Gejolak asmara kian membara, hasrat pun kiat menguat, membawa manisnya angan tuk melayang ke nistanya hubungan. Selintas serasa nikmat, namun tak sadar ternyata buah suatu perbuatan menggiring kapada laknat. Tak terasa ternyata ‘sebuah nyawa’ telah membuah. Na’udzubillah.

MBA (Married By Accident) pun menjadi gelar.

Kandas sudah kehormatan, setiap mata sinis memandang. Kehinaan, kerendahan dan cemoohan kian disandang. Semat penzina menjadi momok pecinta yang malang. Semakin hari gunjingan dan cercaan semakin menderas. Janji manis datangnya pinangan tak juga lekas. Duhai, kemanakah Kang Mas gerangan, mengapa kau tak juga datang? Hingga semakin tersadar ternyata perut ini kian membesar.

‘Buah cinta’ pun mendesal keluar.

Hancur berkeping perasaan. Tak kuasa lagi diri ini menanggung beban. Cinta telah dikhianati. Janji tinggal janji. Lebih baik kusudahi saja hidupku ini. Selamat tinggal dunia, maafkanlah ibu. Bapakmu minggat meninggalkan pilu.

Inilah kisah tragis hubungan terlarang ala Romeo dan Juliet. Indahnya pacaran ternyata tak seindah yang dibayangkan. Happy ending model di sinetron ternyata tak di dapatkan.


Parahnya Pacaran
Siapa bilang pacaran itu mengenakkan, pacaran hanya akan membuahkan banyak penyesalan. Dengan pacaran berarti kamu telah menyodorkan dirimu kepada setan, padahal setan adalah musuh bebuyutan bani adam.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah (2) : 208)

Tidakkah dirimu sadar, ketika dirimu sedang berduaan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya“. (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’)

Apakah mungkin setan akan tinggal diam ketika dirimu bertigaan, di saat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mata nakal saling memandang, perasaan terbuai larut saling berbincang. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala berfirman  (yang artinya): “Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang mukmin: “Hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mata mereka dan hendaklah mereka menjaga kemaluan-kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah akan mengabarkan apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: “Hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mata mereka dan hendaklah mereka menjaga kemaluan-kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka…(An-Nur: 30-31)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina. Dia pasti akan mendapati hal itu. Maka zinanya mata dengan melihat, zinanya lidah dengan berbicara, sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan. Dan nantinya kemaluanlah yang akan membenarkan itu seluruhnya dan  yang mendustakannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya“. [HR. Ar-Ruyani dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (486, & 487) hadits dikuatkan oleh Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahihah]

Demikianlah hakikat pacaran. Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan akan hal ini. Firman Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk“. (QS. Al-Isra’ : 32)

Semoga dengan catatan ringkas ini bisa membantu tuk mencerahkan hakikat sebenarnya tentang pacaran.

Yang mengharap bimbingan dan hidayah Allah selalu,
Hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com

*Tertulis catatan ini karena merasa eneg dengan tingkah anak-anak sekolah pacaran dan mendapat kabar bahwa mereka terinspirasi acara-acara televisi, lagu-lagu dan bacaan-bacaan tema kasmaran.
Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka semua.







2 komentar:

Anonim mengatakan...

izin share y...

Apa yang diharapkan dari seorang ikhwan biasa mengatakan...

Boleh. Tolong jangan lupa sumbernya ya akhy.