Jika
kita mau mengkaji ajaran Islam, maka sejatinya akan kita dapatkan bahwa Islam
adalah agama yang mudah. Tidak ada dari agama ini yang membuat susah. Semua
ajaran telah terkondisikan sesuai fitrah. Amal ringan
nan mudah
namun hasil yang diraih akan melimpah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Allah menghendaki kemudahan
bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185)” Berikut ini kami buktikan dua contoh amalan yang terlihat ringan
dan banyak dilupakan namun sejatinya
amalan
tersebut mempunyai nilai ganjaran
kebaikan yang besar.
Ketika dirimu berangkat pagi kemudian pulang petang bukankah itu untuk suatu kebutuhan?
Ketika dirimu berangkat pagi kemudian pulang petang bukankah itu untuk suatu kebutuhan?
Ya. Meraih
sedikit dari dunia.
Maka
maukah kau mau yang lebih dari itu?
Simaklah
hadits berikut ini.
Dari
‘Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang
artinya: “Dua raka’at shalat fajar (shalat
sunnah sebelum shubuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya ” (HR. Muslim)
Apakah
dirimu telah menerapkan amalan ini atau bahkan telah melalaikannya?
Tak
sedikit dari kaum muslimin meninggalkan amalan ini dengan alasan khawatir
dirinya terlambat ke tempat kerjanya, atau dirinya khawatir kehilangan pelanggannya.
Betapa
ruginya dirimu jika keadaannya seperti ini.
Perhatikan
pula hadits yang dibawakan oleh shahabat radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah
dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipatgandakan)
pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat.
Yang demikian itu karena bila dia
berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju
masjid,
dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah,
maka
tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu
derajat,
dan akan dihapuskan satu kesalahannya.
Apabila dia melaksanakan
shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di
tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’.
Dan
seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia
menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maka
tanyakanlah pada dirimu, sudahkah dirimu menerapkan amalan ini atau bahkan
telah melalaikannya?
Betapa
banyak kaum muslimin yang meninggalkan amalan ini dengan alasan yang beragam.
1001 argumen akan di hadapkan tuk meninggalkan amalan.
Tidakkah
kau renungkan hadits di atas!
Shalatmu
yang kau tegakkan di mesjid akan melahirkan berbagai macam kebaikan-kebaikan.
Ganjaran yang berlipat, naiknya derajat, ampunan dari maksiat, do’a ampunan dan
rahmat dari malaikat dan hitungan shalat di setiap
penantianmu ketika menunggu pelaksanaan
shalat.
Betapa
malangnya dirimu jika terluput dari amalan ini.
Semoga
catatan yang sederhana bisa mengetuk dan
menggugah hati kita yang selama ini terlalaikan.
Yang
mengharap bimbingan dan hidayah Allah selalu.
hanyaikhwanbiasa
di catatankajianku.blogspot.com
*Tertulis catatan ini sebagai pelecut semangat agar
tidak absen menghadiri shalat berjama’ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar