Senin, 01 Oktober 2012

Agar Semangat Berjama’ah dalam Shalat

Jika kita mau mengkaji ajaran Islam, maka sejatinya akan kita dapatkan bahwa Islam adalah agama yang mudah. Tidak ada dari agama ini yang membuat susah. Semua ajaran telah terkondisikan sesuai fitrah. Amal ringan nan mudah namun hasil yang diraih akan melimpah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185)” Berikut ini kami buktikan dua contoh amalan yang terlihat ringan dan banyak dilupakan namun sejatinya amalan tersebut mempunyai  nilai ganjaran kebaikan yang besar.


Ketika dirimu berangkat pagi kemudian pulang petang bukankah itu untuk suatu kebutuhan? 
Ya. Meraih sedikit dari dunia.

Maka maukah kau mau yang lebih dari itu?

Simaklah hadits berikut ini.
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Dua raka’at shalat fajar (shalat sunnah sebelum shubuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya ” (HR. Muslim)

Apakah dirimu telah menerapkan amalan ini atau bahkan telah melalaikannya?

Tak sedikit dari kaum muslimin meninggalkan amalan ini dengan alasan khawatir dirinya terlambat ke tempat kerjanya, atau dirinya khawatir kehilangan pelanggannya. 

Betapa ruginya dirimu jika keadaannya seperti ini.

Perhatikan pula hadits yang dibawakan oleh shahabat radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipatgandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. 
Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, 
dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, 
maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, 
dan akan dihapuskan satu kesalahannya. 
Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. 
Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Maka tanyakanlah pada dirimu, sudahkah dirimu menerapkan amalan ini atau bahkan telah melalaikannya?

Betapa banyak kaum muslimin yang meninggalkan amalan ini dengan alasan yang beragam. 1001 argumen akan di hadapkan tuk meninggalkan amalan.
Tidakkah kau renungkan hadits di atas!
Shalatmu yang kau tegakkan di mesjid akan melahirkan berbagai macam kebaikan-kebaikan. Ganjaran yang berlipat, naiknya derajat, ampunan dari maksiat, do’a ampunan dan rahmat dari malaikat dan hitungan shalat di setiap penantianmu ketika menunggu pelaksanaan shalat.

Betapa malangnya dirimu jika terluput dari amalan ini.

Semoga catatan yang sederhana bisa mengetuk dan menggugah hati kita yang selama ini terlalaikan.


Yang mengharap bimbingan dan hidayah Allah selalu.
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com

*Tertulis catatan ini sebagai pelecut semangat agar tidak absen menghadiri shalat berjama’ah.

Tidak ada komentar: