Kamis, 12 Februari 2015

Ramai dan Sepi Tetap Sama

Ikhwatii fillah,
Koreksilah diri kita, apakah kita sudah sama kelakuannya ketika sendiri dengan ketika di tengah keramaian?

Beruntunglah orang yang bisa sama kelakuannya baik ketika dia sendirian atau ketika dia di keramaian.

Sufyan ats Tsauri berkata:
"Dahulu dikatakan (oleh guru-guru kami): Barangsiapa yang di dalam kesendiriannya lebih baik dibandingkan di keramaiannya, maka itu adalah suatu keutamaan.
Dan barangsiapa yang di dalam keramaiannya lebih baik dibandingkan di kesendiriannya, maka itu adalah suatu kepalsuan".
(Hilyatul Aulia 7/30).

Muraqabah..
Selalu merasa diawasi Allah adalah akhlak yang berat dipikul.

Tapi karena berat itulah menjadi langka didapat.

Siapa yang bisa menempa dirinya untuk berhias dengan akhlak ini, niscaya dia akan mulia dan tinggi di hadapan Allah dan tentu pula mulia dan tinggi di hadapan makhluk-Nya.

Ibnul Mubarak berkata:
"Tidaklah aku melihat seseorang yang tinggi mulia semisal Imam Malik.
Bukanlah dikarenakan banyaknya shalat atau puasa. Hanya saja itu semua dikarenakan perilakunya ketika di kesendirian".
(Hilyatul Aulia 6/330)

Ikhwatii fillah,
Tinggalkanlah ketidakjujuran dalam berperilaku. Apa yang engkau lakukan dari ketaatanmu di keramaian, jangan sampai menyelisihi di kesendirianmu.

Yakinlah bahwa Allah Maha Melihat.

Mari kita berdoa kepada Allah agar kita dijauhkan dari akhlak kemunafikan. Semoga Allah senantiasa membimbing kita kepada keikhlashan dalam beramal.

* Atsar salaf dinukil dari Tahdzib Hilyatil Aulia, hal. 36, cet. Daruth Thayyibah 2005.

Tidak ada komentar: