Sabtu, 31 Desember 2016

Musibah atau Ujian


Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Hikmah Allah di dalam penciptaan-Nya tidak mungkin kita akan diketahui keseluruhannya. Ada sebagian yang kita ketahui dan ada sebagian yang kita tidak mengetahuinya.

Akan tetapi kita tetapkan dan kita imani bahwa Allah subhanahu wa taala tidak akan berbuat sesuatu tanpa adanya hikmah yang sempurna, karena Allah adalah Dzat yang tersucikan dari sifat sia-sia.

Dan apa-apa yang menimpa pada orang kafir berupa segala musibah, maka sesungguhnya hal itu adalah balasan atas kekafiran dan kemaksiatan mereka. Allah taala berfirman,
《وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون》
Artinya, "َDan sungguh benar-benar Kami akan timpakan kepada mereka azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)".
(QS. Assajadah: 21).

Dan Allah berfirman,
《وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُون》
Artinya, "َDan sesungguhnya bagi orang-orang yang zhalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."
(QS. Ath Thur: 47).

Adapun musibah yang menimpa kepada anak kecil, maka hal itu sesungguhnya bisa menjadi suatu hukuman bagi orang tua mereka atau menjadi sebuah ujian bagi mereka agar bisa tampak bagaimana kesabaran dan ihtisab mereka.

Demikian juga apa-apa yang menimpa kepada hewan-hewan ternak, sesungguhnya hal itu merupakan balasan atas pemiliknya atau menjadi suatu ujian bagi mereka.

Allah berfirman,
《وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍمِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِين,الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ》 .
Artinya, "َDan sungguh benar-benar Kami akan berikan cobaan kepada kalian, dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"."
(QS. Al Baqarah: 155 dan 156).

(Lihat Al Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Shalih Fauzan, jil. 2, hal. 104-104, cet. Maktabatul Ghuraba)

Tidak ada komentar: