Ikhwatii fillah,
Begitu mengerikan jika kita membayangkan tiba-tiba malaikat maut mendatangi kita.
Di saat itulah amal yang sedang kita lakukan menjadi penentu.
Yang menentukan baik atau tidaknya akhir kehidupan kita adalah diri kita sendiri.
Ya. Kitalah yang menentukan.
Perhatikanlah petikan kalam ulama kita, Syaikh Abdullah ibn Shalfiq hafizhahullah:
"Sesungguhnya Allah dengan hikmah dan keadilan-Nya, jika mengetahui seorang hamba yang jujur hatinya dan baik niatnya, maka dia akan diberikan oleh Allah taufik untuk BERAMAL SHALIH DI AKHIR KEHIDUPANNYA. Walaupun (pada sebagian hidupnya) dia mengamalkan juga amalan yang jelek.
Namun, apabila Allah mengetahui bahwa ada seorang hamba yang rusak hatinya, maka kelak dia akan menutup umurnya dengan su'ul khatimah (akhir yang jelek). Walaupun (di kehidupannya) dia mengamalkan amalan yang nampak di pandangan manusia sebagai amalan ahlul jannah. Akan tetapi Allah telah membongkar hakikat yang sebenarnya kepada manusia (dari rusaknya hati hamba tersebut) sebagai pelajaran dan nasehat bagi kaum mukminin".
(Lihat Al Amalu bil Khawatim karya Syaikh Abdullah Shalfiq azh Zhafiry, hal. 22, cet. Dar Manaratil Islam 2013).
Ikhwatii fillah,
Oleh karenanya lah, mari kita senantiasa beramal shalih, karena tidak tahu kapan Malaikat Maut menjemput kita.
Dan hendaknya kita jangan lalai dari usaha untuk membersihkan hati dan niat kita dari kotoran-kotoran.
Usaha terbaik yang bisa lakukan adalah MENUNTUT ILMU AGAMA ALLAH DAN MENGAMALKANNYA.
Semoga kita bisa menutup hidup ini dengan amalan yang shalih, menggapai husnul khatimah. Amin.
Begitu mengerikan jika kita membayangkan tiba-tiba malaikat maut mendatangi kita.
Di saat itulah amal yang sedang kita lakukan menjadi penentu.
Yang menentukan baik atau tidaknya akhir kehidupan kita adalah diri kita sendiri.
Ya. Kitalah yang menentukan.
Perhatikanlah petikan kalam ulama kita, Syaikh Abdullah ibn Shalfiq hafizhahullah:
"Sesungguhnya Allah dengan hikmah dan keadilan-Nya, jika mengetahui seorang hamba yang jujur hatinya dan baik niatnya, maka dia akan diberikan oleh Allah taufik untuk BERAMAL SHALIH DI AKHIR KEHIDUPANNYA. Walaupun (pada sebagian hidupnya) dia mengamalkan juga amalan yang jelek.
Namun, apabila Allah mengetahui bahwa ada seorang hamba yang rusak hatinya, maka kelak dia akan menutup umurnya dengan su'ul khatimah (akhir yang jelek). Walaupun (di kehidupannya) dia mengamalkan amalan yang nampak di pandangan manusia sebagai amalan ahlul jannah. Akan tetapi Allah telah membongkar hakikat yang sebenarnya kepada manusia (dari rusaknya hati hamba tersebut) sebagai pelajaran dan nasehat bagi kaum mukminin".
(Lihat Al Amalu bil Khawatim karya Syaikh Abdullah Shalfiq azh Zhafiry, hal. 22, cet. Dar Manaratil Islam 2013).
Ikhwatii fillah,
Oleh karenanya lah, mari kita senantiasa beramal shalih, karena tidak tahu kapan Malaikat Maut menjemput kita.
Dan hendaknya kita jangan lalai dari usaha untuk membersihkan hati dan niat kita dari kotoran-kotoran.
Usaha terbaik yang bisa lakukan adalah MENUNTUT ILMU AGAMA ALLAH DAN MENGAMALKANNYA.
Semoga kita bisa menutup hidup ini dengan amalan yang shalih, menggapai husnul khatimah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar