Senin, 17 Desember 2018

Al Quran, Kemudian Bahasa Arab, Lalu Ilmu Hadits


Syaikh Muqbil ibn Hadi al Wadi'i rahimahullahu berkata, "Seorang ahlussunnah -bihamdillah- mereka memulai dengan menghafal Al Quran, karena Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

خَيُركُم مَن تَعلٌمَ القُرانَ وَعَلٌمَهَ

Artinya:
"Sebaik-baik kalian adalah siapa yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya."
(HR. Bukhari)

Kemudian setelah itu mereka belajar dengan hal yang bisa menegakkan lisannya, yakni dengan bahasa arab.

Bahasa arab perkaranya sangat agung, karena musuh-musuh islam tengah membuat keragu-raguan (beragama) melalui sisi ini.

Kemudian setelah ini, Allah menghidupkan di tengah-tengah mereka (ahlussunnah) dengan suatu perkara yang dahulu asing di negeri ini (Yaman), dan karunia ini hanya milik Allah, bukan karena kekuatan kita, bukan karena keberanian kita, bukan pula karena banyaknya harta kita, ketahuilah bahwa karunia ini adalah ilmu hadits.

Sesungguhnya dahulu kami hidup di negeri yang tidak tahu menahu tentang ilmu hadits sebelumnya..."

(Ijabatus Sail ala Ahammil Masail-Syaikh Muqbil al Wadi'i, hal. 21, cet. Maktabah Shana al Atsariyah 2015)

Tidak ada komentar: