Pas bingung, bertanya kepada seorang alim. Ketika dapat jawabnya, ternyata jawabannya tidak sesuai yang diharapkan, bahkan menyelisihi hawa nafsunya.
Gimana ya?
Asy Syaikh ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata,
قال العلماء رحمهم الله إذا سأل المستفتي عالماً مطمئنا لقوله معتقدا فيه الحق فإنه يلزمه العمل به ولا يستفتى غيره لأن الله قال (فسئلوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون) والفائدة من سؤالهم الأخذ بما يقولون وإلا لكان ذلك عبثاً.
"Para ulama rahimahumullahu berkata: jika ada seseorang yang meminta fatwa bertanya kepada seorang alim yang ia tenang dengan jawabannya (ia percayai/tsiqah terhadapnya), dan jawaban seorang alim tersebut ternyata bersandarkan kepada al haq (kebenaran), maka seorang yang meminta fatwa tersebut harus beramal dengan fatwa itu dan jangan mencari fatwa yang lain, karena Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Maka bertanyalah kalian kepada ahlu dzikri (orang berilmu) jika kalian tidak mengetahui".
Dan faidah dari pertanyaan mereka adalah mengambil dengan apa yang telah difatwakan kepada mereka, jika tidak demikian, maka yang seperti itu adalah suatu bentuk main-main".
(Tafsir Surat An Nisa-Syaikh Ibnu Utsaimin, juz 2, hal. 276)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar