Rabu, 18 April 2012

HIDUP BAIK TANPA MUSIK


Musik dalam pandangan keumuman manusia mempunyai eksistensi penting dalam kehidupan. Sampai ada yang mengatakan “Tak mungkin kita hidup tanpa musik”. 

Benarkah ?


MENILIK HAKIKAT MUSIK
Islam sebagai agama yang universal telah menyentuh perkara ini dengan jelas. Musik tak sesederhana anggapan orang yang menilai sebagai ekspresi seni atau sebagai hiburan semata. Kedudukan musik dalam islam menduduki posisi penting.

Ya, posisi penting dalam menyesatkan manusia.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan” (Luqman: 6)
Apa kata para shahabat Nabi tentang ayat ini ?
Abdullah ibnu Abbas radhiallahu’anhu tintanya umat ini, termasuk alimnya di kalangan shahabat nabi, menyatakan tentang ayat ini: “Ayat ini berkenaan tentang nyanyian dan semisalnya” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al Adabul Mufrad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Abdullah ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu termasuk ulamanya di kalangan shahabat nabi, ketika ditanya tentang ayat ini, beliau berkata: “Itu adalah nyanyian. Demi Allah yang tiada sesembahan yang benar kecuali Dia (Allah)” [beliau mengulang sampai 3 kali]. (Diriwayatkan oleh Imam ath Thabari dalam tafsirnya. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Hal senada juga dinyatakan dengan tafsir yang sama oleh para ahli tafsir kalangan ulama tabi’in seperti Mujahid, Ikrimah, Hasan Al Bashri dan lainnya.

Allah Subhanahu wata’ala juga berfirman ketika berbicara kepada Iblis yang artinya: “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu…” (Al Isra’: 64)
Apa kata para ulama ahli tafsir tentang ayat ini ?
Imam Mujahid rahimahullah seorang tabi’in senior murid shahabat yang mumpuni di bidang tafsir menafsirkan ayat di atas: “Yaitu melalaikan dengan nyanyian” (Lihat Tafsir ath Thabari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah seorang mujtahid mutlak berkata tentang ayat ini: “Sekelompok ulama salaf telah menafsirkannya dengan ‘suara nyanyian’. Hal itu mencangkup suara nyanyian tersebut dan berbagai jenis suara lainnya yang menhalangi pelakunya untuk menjauh dari jalan Allah” (Lihat Majmu Fatawa 11/641)


MUSIK SUMBER PENYAKIT
Berikut ini kami bawakan sebagian kecil penyakit yang akan timbul akibat mengkonsumsi musik:

Penyakit Tasyabbuh
Tasyabbuh adalah sikap meniru kepada orang kafir. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad, 3/50, dan Abu Dawud, no. 5021 dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Praktik tasyabbuh kental terlihat pada penampilan sang pemuja musik. Masing-masing akan meniru sesuai jenisnya. Seorang Punker dengan gaya rambut mohawknya akan berdandan ala gembel jalanan, penikmat Reggae akan menggimbal rambutnya ala Bob Marley, pendengar Rock jenis Trash, Black Metal dan sejenisnya akan menggondrong rambutnya bahkan rela me‘make up’ wajahnya ala setan. Na’udzubillah.
Akan lebih ringan keadaannya jika hanya meniru penampilan saja. didapati sebagian besar fans musik tertentu akan mengikuti juga ritual kekufuran-kekufuran band idolanya. Sebutlah Ozzy Osbourne pentolan “Black Sabath” yang kerap menyembelih dan meminum darah kelelawar sebelum pentas ternyata ada saja yang mengikutinya dari band-band Black Metal amatir negeri ini. Allahul musta’an.
Dan fenomenanya, tasyabbuh yang laris berupa ‘fashion’ dan ‘life style’ di kalangan remaja rata-rata import dari musisi dan band-band musik yang mereka gandrungi.

Penyakit Senang Zina
Alunan musik yang mendayu dengan lirik yang romantis membuai setiap pendengarnya menerawang ke angan perzinaan. Tak heran jika model musik yang seperti ini menjadi dagangan ‘best seller’ iblis dalam menyeret kaum muda ke dalam jurang perzinaan.  
Padahal dalam islam segala bentuk yang menghantarkan kepada perzinaan sangat dilarang. Allah Subhanahu wata’ala yang artinya: “Janganlah kalian mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu merupakan perbuatan keji dan sejelek-jelek jalan.” (Al Isra’: 32).
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina. Dia pasti akan mendapati hal itu. Maka zinanya mata dengan melihat, zinanya lidah dengan berbicara, sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan. Dan nantinya kemaluanlah yang membenarkan itu seluruhnya atau mendustakannya.” (Shahih, HR. Bukhari).

Penyakit Cinta Khamr
Khamr adalah sesuatu yang jika dikonsumsi bisa memabukkan, yaitu yang mengakibatkan hilangnya akal dan melayang [fly], baik berupa cairan, serbuk atau makanan. Semua bentuk khamr diharamkan oleh Islam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Setiap yang memabukkan adalah haram” (HR. Abu Dawud. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Jika kita bicara dengan yang berbau-bau khamr maka kita tidak akan terlepas dari selebriti musik. Dunia artis adalah dunia khamr. Demikianlah nyatanya. Sebut saja pelaku yang terlibat khamr jenis narkoba niscaya musisi akan menempati rangking teratas. Dan betapa banyak musisi-musisi dari mulai kelas Dangdut sampai kelas Rock didapati terlibat kasus khamr kelas berat NAPZA [Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif]. Sampai-sampai tak sedikit dari kalangan mereka menjadi tokoh papan atas deretan orang yang mati OD [over dosis]..
Kalau kita mau meneliti, mayoritas remaja yang mengkonsumsi narkoba pada awalnya karena melihat asyiknya gaya sang idola mengkonsumsi narkoba. Pikirnya, keren jika bisa seperti Sid Vicious atau Bob Marley ketika menghisap ganja atau mungkin hebat jika bisa manggung’ full fly’ seperti Jim Morisson atau Kurt Cobain. Bahkan tak sedikit Rocker-Rocker local negeri ini telah menjadi inspirasi tersendiri bagi sebagian kalangan remaja untuk rame-rame nge-fly.  Laa haula wala quwwata illa billah

Jika ada yang berkata: “Kami mendengarkan musik tapi kami tidak terpengaruh dan ikut-ikutan dengan semua yang di atas kok..”
Maka kami katakan: Bertakwalah engkau kepada Allah, semata-mata dirimu senang mendengarkan musik itu sudah cukup bagimu untuk terancam dari su’ul khatimah [akhir hidup yang jelek]. Betapa banyak orang yang hidupnya dihabiskan dengan musik pada akhirnya mereka menghabisi hidupnya [tutup umur] dengan musik. Na’udzubillah.

PENUTUP
Dari paparan di atas kiranya cukup bagi kita untuk berhati-hati dari mendengarkan musik dan jadikan hidup anda baik tanpa musik.
Ya Allah kami berlindung kepada Mu dari su’ul khatimah dan matikankanlah kami dalam keadaan islam dan sunnah.

Yang mengharap ampunan dan Rahmat Allah
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku@blogspot.com

Untuk lebih rinci mengetahui hukum Islam tentang musik, anda bisa membaca majalah Asy Syariah Vol.IV/no.40/1429H/2008 atau di www.asysyariah.com

*Tercatat tulisan ini setelah membaca majalah Asy-Syariah yang saya sebutkan di atas.



2 komentar:

Global Auto mengatakan...

Bismillah. Artikel yang bagus akh, mudah-mudahan juga bisa bermanfaat bagi generasi muda saat ini yang sedang menggandrungi dan menggilai musik dan artis-artis korea serta jepang, bahkan sebagian sampai meniru-niru penampilan dan tingkah laku mereka, Allahul musta'an. Baarakallahu fiik..

Apa yang diharapkan dari seorang ikhwan biasa mengatakan...

wafiika barakallah, mudah-mudahan tulisan selanjutnya bisa nyentuh mereka. mungkin ada di antara al akh yang bisa ngasi kami bahan?...

hanyaikhwanbiasa.