Syaikh Utsaimin pernah ditanya:
Apakah seseorang dipersaksikan dengan keimanan hanya karena semata-mata kebiasaannya pergi ke mesjid sebagaimana yang datang dalam hadits?
Syaikh menJawab:
Ya. Tidak diragukan lagi bahwa kehadirannya seseorang ke mesjid untuk shalat, itu menunjukkan akan keimanannya.
Karena tidaklah ada yang menyebabkan dia keluar dari rumahnya dan menanggung beban perjalanannya menuju ke mesjid kecuali karena keimanannya kepada Allah.
Adapun ucapan sang penanya "sebagaimana yang datang dalam hadits", sepertinya mengarah kepada riwayat hadits yang berbunyi: "Apabila kalian melihat seseorang yang kebiasaanya ke mesjid, maka persaksikanlah oleh kalian tentang keimanannya" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, didhaifkan Syaikh Al Albani dalam Dhaif al Jami 509). Akan tetapi hadits ini dhaif dan tidak shahih dari nabi.
(Silahkan lihat Fatawa Arkanil Islam wal Aqidah Syaikh Utsaimin, hal. 88, cet. Maktabatush Shafa 2007)
Apakah seseorang dipersaksikan dengan keimanan hanya karena semata-mata kebiasaannya pergi ke mesjid sebagaimana yang datang dalam hadits?
Syaikh menJawab:
Ya. Tidak diragukan lagi bahwa kehadirannya seseorang ke mesjid untuk shalat, itu menunjukkan akan keimanannya.
Karena tidaklah ada yang menyebabkan dia keluar dari rumahnya dan menanggung beban perjalanannya menuju ke mesjid kecuali karena keimanannya kepada Allah.
Adapun ucapan sang penanya "sebagaimana yang datang dalam hadits", sepertinya mengarah kepada riwayat hadits yang berbunyi: "Apabila kalian melihat seseorang yang kebiasaanya ke mesjid, maka persaksikanlah oleh kalian tentang keimanannya" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, didhaifkan Syaikh Al Albani dalam Dhaif al Jami 509). Akan tetapi hadits ini dhaif dan tidak shahih dari nabi.
(Silahkan lihat Fatawa Arkanil Islam wal Aqidah Syaikh Utsaimin, hal. 88, cet. Maktabatush Shafa 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar