Bingung dengan perpecahan yang terjadi di umat Islam?
Tidak usah bingung.
Abul Aliyah rahimahullahu seorang murid shahabat nabi berkata, "Kalian wajib berpegang dengan perkara yang dijalani oleh orang-orang terdahulu sebelum mereka berpecah. (yaitu para shahabat nabi, pent)."
Berpegang dengan amalan para shahabat nabi?
Teorinya gampang, akan tetapi susah dalam prakteknya.
Selalu saja 'ide-ide liar' (bid'ah) dalam beragama kian bermunculan.
Makanya, butuh kesabaran.
Imam al Auza'i rahimahullah berkata, "Sabarlah dirimu di atas sunnah. Berhentilah di mana berhentinya kaum tersebut (yaitu para shahabat nabi, pent). Bicaralah dengan apa yang mereka bicara, berhentilah dengan apa yang mereka berhenti. Tempuhlah jalan pendahulumu yang shalih, karena yang demikian itu mencukupimu sebagaimana mereka telah cukup."
Oleh karenanya yang penting adalah sesuai sunnah atau tidak.
Sufyan ats Tsauri rahimahullah berkata, "Janganlah engkau menetapi ucapan dan amalan kecuali dengan yang mencocoki sunnah."
Intinya beragama itu mudah dan tidak perlu dibuat susah.
Sederhana saja.
Abdullah ibnu Mas'ud radhiallahu'anhu katakan, "Sederhana di dalam sunnah itu lebih baik daripada sungguh-sungguh di dalam bid'ah."
Wallahu alam.
(Atsar-atsar di atas diambil dari kitab Al Amru bil Ittiba' wan Nahyu 'anil Ibtida'-Imam as Suyuthi, hal. 9-10, cet. Darul Istiqamah 2013).
Tidak usah bingung.
Abul Aliyah rahimahullahu seorang murid shahabat nabi berkata, "Kalian wajib berpegang dengan perkara yang dijalani oleh orang-orang terdahulu sebelum mereka berpecah. (yaitu para shahabat nabi, pent)."
Berpegang dengan amalan para shahabat nabi?
Teorinya gampang, akan tetapi susah dalam prakteknya.
Selalu saja 'ide-ide liar' (bid'ah) dalam beragama kian bermunculan.
Makanya, butuh kesabaran.
Imam al Auza'i rahimahullah berkata, "Sabarlah dirimu di atas sunnah. Berhentilah di mana berhentinya kaum tersebut (yaitu para shahabat nabi, pent). Bicaralah dengan apa yang mereka bicara, berhentilah dengan apa yang mereka berhenti. Tempuhlah jalan pendahulumu yang shalih, karena yang demikian itu mencukupimu sebagaimana mereka telah cukup."
Oleh karenanya yang penting adalah sesuai sunnah atau tidak.
Sufyan ats Tsauri rahimahullah berkata, "Janganlah engkau menetapi ucapan dan amalan kecuali dengan yang mencocoki sunnah."
Intinya beragama itu mudah dan tidak perlu dibuat susah.
Sederhana saja.
Abdullah ibnu Mas'ud radhiallahu'anhu katakan, "Sederhana di dalam sunnah itu lebih baik daripada sungguh-sungguh di dalam bid'ah."
Wallahu alam.
(Atsar-atsar di atas diambil dari kitab Al Amru bil Ittiba' wan Nahyu 'anil Ibtida'-Imam as Suyuthi, hal. 9-10, cet. Darul Istiqamah 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar