"Semenjak ikut ngaji Ahlussunnah, rezeki ane kok jadi seret ya...?"
Pernahkah dengar yang seperti hal di atas?
Jangan salah dalam memahami arti 'rezeki'!
Mari kita memahami bersama makna dari 'rezeki'.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh Arbain Nawawi menjelaskan, "Rezeki adalah apa-apa yang bermanfaat bagi seorang insan.
Rezeki ada 2 jenis:
Rezeki untuk keberlangsungan badan; dan
Rezeki untuk keberlangsungan agama.
Rezeki untuk keberlangsungan badan adalah berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan semisalnya.
Adapun rezeki untuk keberlangsungan agama adalah berupa ilmu dan iman."
(Syarhul Arbain Nawawi-Syaikh Utsaimin, hal. 95, cet. Darul Mushtafa 2012).
Pernahkah dengar yang seperti hal di atas?
Jangan salah dalam memahami arti 'rezeki'!
Mari kita memahami bersama makna dari 'rezeki'.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh Arbain Nawawi menjelaskan, "Rezeki adalah apa-apa yang bermanfaat bagi seorang insan.
Rezeki ada 2 jenis:
Rezeki untuk keberlangsungan badan; dan
Rezeki untuk keberlangsungan agama.
Rezeki untuk keberlangsungan badan adalah berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan semisalnya.
Adapun rezeki untuk keberlangsungan agama adalah berupa ilmu dan iman."
(Syarhul Arbain Nawawi-Syaikh Utsaimin, hal. 95, cet. Darul Mushtafa 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar