Dua Nikmat Itu adalah Benarnya Pemahaman dan Bagusnya Niat
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam I'lamul Muwaqqi'in (1/87), "Benarnya pemahaman dan bagusnya niat termasuk nikmat Allah terbesar yang dianugerahkan kepada hamba-Nya.
Bahkan tiada anugerah terbaik dan termulia yang diberikan kepada seorang hamba setelah nikmat islam kecuali dua perkara ini.
Kedua perkara ini adalah tonggaknya Islam.
Dengan kedua perkara tersebut tegaklah Islam.
Dengan kedua perkara tersebut itu pula seorang hamba akan aman dari jalannya orang yang dimurkai (al maghdub 'alaihi) karena sebab rusaknya niat.
Juga akan aman dari jalannya orang sesat (adh dhaallin) yang rusak pemahamannya.
Maka dengan kedua perkara tersebut seorang hamba akan menjadi orang yang diberi nikmat dengan sebab benarnya pemahaman dan bagusnya niat..."
(An Nubadz fi Adabi Thalabil Ilmi-Syaikh Hamd Ibrahim al Utsman, hal. 45, cet. Maktabah Ibnil Qayyim 2002).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam I'lamul Muwaqqi'in (1/87), "Benarnya pemahaman dan bagusnya niat termasuk nikmat Allah terbesar yang dianugerahkan kepada hamba-Nya.
Bahkan tiada anugerah terbaik dan termulia yang diberikan kepada seorang hamba setelah nikmat islam kecuali dua perkara ini.
Kedua perkara ini adalah tonggaknya Islam.
Dengan kedua perkara tersebut tegaklah Islam.
Dengan kedua perkara tersebut itu pula seorang hamba akan aman dari jalannya orang yang dimurkai (al maghdub 'alaihi) karena sebab rusaknya niat.
Juga akan aman dari jalannya orang sesat (adh dhaallin) yang rusak pemahamannya.
Maka dengan kedua perkara tersebut seorang hamba akan menjadi orang yang diberi nikmat dengan sebab benarnya pemahaman dan bagusnya niat..."
(An Nubadz fi Adabi Thalabil Ilmi-Syaikh Hamd Ibrahim al Utsman, hal. 45, cet. Maktabah Ibnil Qayyim 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar