Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah, "Hadits qudsi adalah apa-apa yang diriwayatkan dari nabi shallallahu alaihi wasallam melalui Rabbnya.
Dinamakan juga dengan istilah' hadits rabbani' atau 'hadits ilahi'.
Contohnya nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda berdasar periwayatan dari Rabbnya: ...
(kemudian Syaikh menyebutkan sebuah hadits, pent).
Kedudukan antara hadits qudsi, Al Qur'an dan hadits nabawi adalah sebagai berikut:
Al Qur'anul Karim disandarkan kepada Allah secara lafazh dan makna.
Hadits nabawi disandarkan kepada nabi secara lafazh dan makna.
Adapun hadits qudsi disandarkan kepada Allah secara makna, akan tetapi tidak secara lafazh.
Oleh karena itu, hadits qudsi tidak bisa dilafazhkan seperti lantunan Al Qur'an.
Hadits qudsi juga tidak bisa dibaca ketika shalat.
Hadits qudsi tidak ada datang tantangan dari Allah (untuk diserupakan sebagaimana ayat Al Qur'an, pent).
Hadits qudsi tidak seluruhnya ternukil secara mutawatir sebagaimana Al Qur'an. Bahkan hadits qudsi ada yang shahih, dhaif dan maudhu."
(Terjemah bebas dari Mushthalahul Hadits-Syaikh Utsaimin, hal. 5-6, cet. Dar Ibnil Jauzi 2011).
Dinamakan juga dengan istilah' hadits rabbani' atau 'hadits ilahi'.
Contohnya nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda berdasar periwayatan dari Rabbnya: ...
(kemudian Syaikh menyebutkan sebuah hadits, pent).
Kedudukan antara hadits qudsi, Al Qur'an dan hadits nabawi adalah sebagai berikut:
Al Qur'anul Karim disandarkan kepada Allah secara lafazh dan makna.
Hadits nabawi disandarkan kepada nabi secara lafazh dan makna.
Adapun hadits qudsi disandarkan kepada Allah secara makna, akan tetapi tidak secara lafazh.
Oleh karena itu, hadits qudsi tidak bisa dilafazhkan seperti lantunan Al Qur'an.
Hadits qudsi juga tidak bisa dibaca ketika shalat.
Hadits qudsi tidak ada datang tantangan dari Allah (untuk diserupakan sebagaimana ayat Al Qur'an, pent).
Hadits qudsi tidak seluruhnya ternukil secara mutawatir sebagaimana Al Qur'an. Bahkan hadits qudsi ada yang shahih, dhaif dan maudhu."
(Terjemah bebas dari Mushthalahul Hadits-Syaikh Utsaimin, hal. 5-6, cet. Dar Ibnil Jauzi 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar