Ibnul Qayyim al Jauziyah rahimahullahu berkata, "Sabar adalah:
1. Menahan jiwa dari amarah terhadap apa yang telah ditakdirkan
2. Menahan lisan dari keluh kesah
3. Menahan anggota badan dari perkara maksiat, seperti: (ketika mendapat musibah dia) menampar-nampar pipi, merobek-robek baju, menjambak-jambak rambut dan yang semisalnya.
Poros dari kesabaran berputar pada tiga hal di atas.
Jika seorang hamba menunaikan (ketiga poros tersebut) sebagaimana mestinya, maka:
1. Ujian dan cobaan (kelak akan) berbalik menjadi suatu yang indah
2. Perkara yang tidak mengenakan akan berubah menjadi sebuah anugerah
3. Suatu yang dibenci akan akan menjadi suatu yang dicintai.
Sesungguhnya Allah tidak menimpakan ujian dan cobaan untuk membinasakan, hanya saja diberikan ujian dan cobaan adalah untuk mengetes kesabaran seorang hamba dan menguji ubudiyahnya (penghambaannya kepada Allah)..."
(Silahkan lihat Syarhul Wabilush Shayyib Ibnul Qayyim al Jauziyah-Syaikh Ibn Baz, hal. 5, cet. Darul Istiqamah 2013)
1. Menahan jiwa dari amarah terhadap apa yang telah ditakdirkan
2. Menahan lisan dari keluh kesah
3. Menahan anggota badan dari perkara maksiat, seperti: (ketika mendapat musibah dia) menampar-nampar pipi, merobek-robek baju, menjambak-jambak rambut dan yang semisalnya.
Poros dari kesabaran berputar pada tiga hal di atas.
Jika seorang hamba menunaikan (ketiga poros tersebut) sebagaimana mestinya, maka:
1. Ujian dan cobaan (kelak akan) berbalik menjadi suatu yang indah
2. Perkara yang tidak mengenakan akan berubah menjadi sebuah anugerah
3. Suatu yang dibenci akan akan menjadi suatu yang dicintai.
Sesungguhnya Allah tidak menimpakan ujian dan cobaan untuk membinasakan, hanya saja diberikan ujian dan cobaan adalah untuk mengetes kesabaran seorang hamba dan menguji ubudiyahnya (penghambaannya kepada Allah)..."
(Silahkan lihat Syarhul Wabilush Shayyib Ibnul Qayyim al Jauziyah-Syaikh Ibn Baz, hal. 5, cet. Darul Istiqamah 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar