Allah Tidak Butuh kepada Ibadah Kita, Tapi Kitalah yang Butuh kepada Ibadah
Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Ats Tsaqalain (jin dan manusia) diciptakan oleh Allah adalah hanya untuk beribadah kepada-Nya saja.
Akan tetapi bukan berarti Allah butuh kepada ibadahnya mereka.
Kalau begitu siapa yang butuh kepada ibadah? Yang butuh adalah hamba itu sendiri.
Oleh karenanya Allah berfirman,
وَقَالَ مُوسَى إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ (8)
Artinya:
"Dan Musa berkata, "Jika kalian dan semua orang-orang yang ada di muka bumi ini kufur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
(QS. Ibrahim: 8).
Maka bagi Allah, kemaksiatan orang yang bermaksiat tidaklah akan membahayakan-Nya, dan ketaatan orang yang taat, tidaklah memberikan manfaat bagi-Nya.
Hanya saja ketaatan itu akan bermanfaat bagi pelakunya, dan kemaksiatan akan membahayakan bagi pelakunya."
(Silahkan lihat I'anatul Mustafid hal. 27, cet. Muassasah ar Risalah 2013).
Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Ats Tsaqalain (jin dan manusia) diciptakan oleh Allah adalah hanya untuk beribadah kepada-Nya saja.
Akan tetapi bukan berarti Allah butuh kepada ibadahnya mereka.
Kalau begitu siapa yang butuh kepada ibadah? Yang butuh adalah hamba itu sendiri.
Oleh karenanya Allah berfirman,
وَقَالَ مُوسَى إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ (8)
Artinya:
"Dan Musa berkata, "Jika kalian dan semua orang-orang yang ada di muka bumi ini kufur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
(QS. Ibrahim: 8).
Maka bagi Allah, kemaksiatan orang yang bermaksiat tidaklah akan membahayakan-Nya, dan ketaatan orang yang taat, tidaklah memberikan manfaat bagi-Nya.
Hanya saja ketaatan itu akan bermanfaat bagi pelakunya, dan kemaksiatan akan membahayakan bagi pelakunya."
(Silahkan lihat I'anatul Mustafid hal. 27, cet. Muassasah ar Risalah 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar