Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "... Tidaklah ada dari satu ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah untuk hamba-Nya melainkan terdapat kandungan hikmah yang besar. Hikmah itu dapat diketahui oleh yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.
Dan bukanlah karena ketidaktahuan kita terhadap adanya hikmah dari sesuatu ibadah-ibadah, menjadi dalil untuk menyatakan bahwa ibadah tersebut tidak ada hikmahnya.
Tetapi seharusnya justru menjadi dalil akan lemahnya dan kurangnya diri kita dalam menggali kandungan hikmah Allah ta'ala, ini berdasar firman Allah yang artinya, "Dan tidaklah Aku berikan kepada kalian dari ilmu kecuali hanya sedikit." (QS. Al Isra: 85).
(Majalisu Syahri Ramadhan-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 43, cet. Darul Aqidah 2008).
Dan bukanlah karena ketidaktahuan kita terhadap adanya hikmah dari sesuatu ibadah-ibadah, menjadi dalil untuk menyatakan bahwa ibadah tersebut tidak ada hikmahnya.
Tetapi seharusnya justru menjadi dalil akan lemahnya dan kurangnya diri kita dalam menggali kandungan hikmah Allah ta'ala, ini berdasar firman Allah yang artinya, "Dan tidaklah Aku berikan kepada kalian dari ilmu kecuali hanya sedikit." (QS. Al Isra: 85).
(Majalisu Syahri Ramadhan-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 43, cet. Darul Aqidah 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar