Label
Faidah Ringan Seputar Akhlak
(300)
Faidah Ringan Seputar Ilmu
(195)
Faidah Ringan Seputar Akidah
(111)
Faidah Ringan Seputar Ibadah
(107)
Faidah Ringan Seputar Manhaj
(94)
Faidah Ringan Seputar Fikih Ibadah
(71)
Faidah Ringan Seputar Keluarga
(56)
Hatiku Berbisik
(52)
Faidah Ringan Seputar Kisah
(38)
Faidah Ringan Seputar Ramadhan
(26)
Faidah Ringan Seputar Rijal
(25)
kajian remaja
(15)
Faidah Ringan Seputar Al Qur'an
(12)
Faidah Taklim
(12)
kajian akhlak
(12)
Petikan Faidah Hadits
(11)
Faidah Ringan Riyadhush Shalihin
(8)
Faidah Ringan Seputar Sirah Nabi
(8)
kajian hati
(8)
Faidah Ringan Seputar Hati
(7)
wa Makanatuhu fit Tasyri al Islami
(6)
info kajian
(5)
Doa
(4)
Info Buku dan Kitab
(4)
Faidah Ringan Hadits Arbain
(2)
Faidah Ringan Hadits Kitabul Jami
(2)
Terjemah Mukhtashar Sirah Rasul
(2)
BUKU TAMU
(1)
download kitab pdf
(1)
Jumat, 24 Agustus 2018
Taubat dan Cinta akan Melapangkan Hati
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, "Di antara sebab lapangnya hati adalah al ibanah (bertaubat) kepada Allah taala, mencintai-Nya dengan segenap hati, kembali kepada Allah dan bersenang-senang dengan mengibadahi-Nya.
Tidak ada sesuatu apapun yang paling bisa melapangkan hati seorang hamba dari itu, sampai-sampai terkadang dia akan berkata, "Jika aku di dalam surga dalam keadaan yang seperti ini, maka kalau begitu sesungguhnya aku di dalam kehidupan yang baik".
Adapun bagi al mahabbah (rasa cinta) terdapat pengaruh yang luar biasa di dalam melapangkan dada serta membuat nyaman sebuah jiwa dan hati, hal ini tidak akan diketahui kecuali oleh orang-orang yang telah merasakannya langsung.
Setiap kali kecintaan (kepada Allah) itu semakin menguat dan meningkat, maka hati pun akan menjadi semakin terasa lapang dan luas, dan tidaklah terasa sempit melainkan hanya di dalam pandangan orang-orang yang kosong dan hampa akan hal ini, maka orang-orang yang seperti ini pandangannya memang telah terkotori dan sifat panas telah mencampuri ruhnya."
(Disadur dari Li Asbabi Syarhi ash Shadhr-Imam Ibnul Qayyim, hal. 32, cet. Dar Sabilil Muminin 2009).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar