Apabila seseorang yg berpuasa di sebagian besar siangnya beristirahat (santai-santai) di sebabkan lapar dan haus yg sangat. Apakah hal ini mempengaruhi puasanya?
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjawab:
Hal ini tdk mempengaruhi puasanya.
Di dalamnya terdapat tambahan pahala sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam kpd Aisyah radhiallahu anha: "Ganjarannu sebanding dgn kadar yang engkau terima" (HR. Muslim).
Maka, semakin payahnya (capek) seseorang di dalam melaksanakan ketaatan kpd Allah, maka akan bertambahlah ganjarannya.
Dan baginya (orang yg berpuasa tadi), boleh melakukan sesuatu yg bisa meringankan (kepayahan) puasanya dgn melakukan tabarrud (mengademkan badan) dgn air dan duduk di tempat yang adem.
Fatawa Arkanil Islam wal Aqidah, Syaikh Ibnu Utsaimin hal. 601, soal no. 795.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjawab:
Hal ini tdk mempengaruhi puasanya.
Di dalamnya terdapat tambahan pahala sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam kpd Aisyah radhiallahu anha: "Ganjarannu sebanding dgn kadar yang engkau terima" (HR. Muslim).
Maka, semakin payahnya (capek) seseorang di dalam melaksanakan ketaatan kpd Allah, maka akan bertambahlah ganjarannya.
Dan baginya (orang yg berpuasa tadi), boleh melakukan sesuatu yg bisa meringankan (kepayahan) puasanya dgn melakukan tabarrud (mengademkan badan) dgn air dan duduk di tempat yang adem.
Fatawa Arkanil Islam wal Aqidah, Syaikh Ibnu Utsaimin hal. 601, soal no. 795.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar