"Buang-buang waktu saja..!"
"Cuma anak kecil...!"
Ucapan yang senada, baik hanya sekedar betikan hati atau terlafazh oleh lisan, bagi sebagian orang adalah hal yang lumrah.
Pikirnya, ngapain sih ngurusin anak orang orang? Emang siapa dia? Apa urusanku dengan anak kecil?
Ikhwatii fillah, Rasululullah adalah semulia-mulia makhluk telah mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan anak kecil.
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah pernah suatu ketika mendapati seorang anak kecil yang bernama Abu Umair yang baru disapih sedang menangis.
Burung (Nughair) yang menjadi teman mainnya telah tiada.
Sedih dan pilu. Tak kuasa berbuat apa-apa. Air mata pun meleleh tanda hati tengah berduka.
Rasulullah pun mencandai Abu Umair, "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?" (HR. Bukhari dan Muslim).
Ikhwatii fillah, itulah Rasulullah. Menghibur anak yang sedang bersedih.
Tidak dibiarkan begitu saja.
Anas bin Malik mengisahkan pula jika ada seorang budak wanita kecil meraih tangan Rasulullah, maka beliau pun menyambutnya. Dan budak kecil tersebut bisa membawa Rasulullah kemana pun sesukanya.
(HR. Bukhari-Muslim).
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan hadits di atas bahwa Rasulullah tidak berkata: 'Mau kemana aku dibawa?' atau berkata: 'Pergilah dengan yang lain !'.
Akan tetapi beliau mengiringi budak kecil itu memenuhi keinginannya.
(Syarah Riyadhush Shalihin 2/324).
Ikhwatii fillah,
Rasulullah ketika melewati anak-anak kecil tidak melewatinya begitu saja.
Anas ibn Malik mengkabarkan pula kepada kita bahwa Rasulullah jika melewati anak-anak yang sedang bermain, beliau pun menyalami mereka. (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain yang dishahihkan Syaikh al Albani, Anas bin Malik berkata: Rasulullah suatu ketika melintasi kami, dan kami saat itu masih kecil. Beliau pun salam: Assalamu'alaikum wahai anak-anak..! (Ash Shahihah 290).
Demikianlah petikan akhlak Rasulullah kepada anak-anak.
Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri dan kaum muslimin.
Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya. Karena Anas berkata: "Rasulullah adalah orang yang paling penyayang terhadap keluarga dan anak-anak" (Ash Shahihah 2089).
WA Sedikit Faidah Saja
Hadits-hadits dinukil dari kitab Quthuf min Syamail Muhammadiyah karya Syaikh Jamil Zainu dan sumber lainnya.
"Cuma anak kecil...!"
Ucapan yang senada, baik hanya sekedar betikan hati atau terlafazh oleh lisan, bagi sebagian orang adalah hal yang lumrah.
Pikirnya, ngapain sih ngurusin anak orang orang? Emang siapa dia? Apa urusanku dengan anak kecil?
Ikhwatii fillah, Rasululullah adalah semulia-mulia makhluk telah mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan anak kecil.
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah pernah suatu ketika mendapati seorang anak kecil yang bernama Abu Umair yang baru disapih sedang menangis.
Burung (Nughair) yang menjadi teman mainnya telah tiada.
Sedih dan pilu. Tak kuasa berbuat apa-apa. Air mata pun meleleh tanda hati tengah berduka.
Rasulullah pun mencandai Abu Umair, "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughair?" (HR. Bukhari dan Muslim).
Ikhwatii fillah, itulah Rasulullah. Menghibur anak yang sedang bersedih.
Tidak dibiarkan begitu saja.
Anas bin Malik mengisahkan pula jika ada seorang budak wanita kecil meraih tangan Rasulullah, maka beliau pun menyambutnya. Dan budak kecil tersebut bisa membawa Rasulullah kemana pun sesukanya.
(HR. Bukhari-Muslim).
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan hadits di atas bahwa Rasulullah tidak berkata: 'Mau kemana aku dibawa?' atau berkata: 'Pergilah dengan yang lain !'.
Akan tetapi beliau mengiringi budak kecil itu memenuhi keinginannya.
(Syarah Riyadhush Shalihin 2/324).
Ikhwatii fillah,
Rasulullah ketika melewati anak-anak kecil tidak melewatinya begitu saja.
Anas ibn Malik mengkabarkan pula kepada kita bahwa Rasulullah jika melewati anak-anak yang sedang bermain, beliau pun menyalami mereka. (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain yang dishahihkan Syaikh al Albani, Anas bin Malik berkata: Rasulullah suatu ketika melintasi kami, dan kami saat itu masih kecil. Beliau pun salam: Assalamu'alaikum wahai anak-anak..! (Ash Shahihah 290).
Demikianlah petikan akhlak Rasulullah kepada anak-anak.
Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri dan kaum muslimin.
Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya. Karena Anas berkata: "Rasulullah adalah orang yang paling penyayang terhadap keluarga dan anak-anak" (Ash Shahihah 2089).
WA Sedikit Faidah Saja
Hadits-hadits dinukil dari kitab Quthuf min Syamail Muhammadiyah karya Syaikh Jamil Zainu dan sumber lainnya.