Berkata Thawus rahimahullah:
"Tidaklah sesuatu yang diucapkan bani adam kecuali ada perhitungan atasnya. Sampai pun erangannya ketika sakitnya".
(Hilyatul Aulia, Tahdzibnya 2/28)
Berkata Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu:
"Tidak akan seorang hamba merasakan kelezatan iman sampai dia mengimani takdir seluruhnya dan meyakini bahwa dia akan dibangkitkan setelah kematian"
(Asy Syariah-Imam al Ajurry, hal. 218)
Berkata Ibnu Abbas radhiallahu anhu:
"Segala sesuatu terjadi dengan takdir. Sampaipun engkau meletakan tanganmu di lututmu".
(Asy Syariah-Imam al Ajurry, hal. 225).
[Dinukil dari Hayatus Salaf, hal. 21 dan 22, cet. Dar Ibnil Jauzi 2012]
"Tidaklah sesuatu yang diucapkan bani adam kecuali ada perhitungan atasnya. Sampai pun erangannya ketika sakitnya".
(Hilyatul Aulia, Tahdzibnya 2/28)
Berkata Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu:
"Tidak akan seorang hamba merasakan kelezatan iman sampai dia mengimani takdir seluruhnya dan meyakini bahwa dia akan dibangkitkan setelah kematian"
(Asy Syariah-Imam al Ajurry, hal. 218)
Berkata Ibnu Abbas radhiallahu anhu:
"Segala sesuatu terjadi dengan takdir. Sampaipun engkau meletakan tanganmu di lututmu".
(Asy Syariah-Imam al Ajurry, hal. 225).
[Dinukil dari Hayatus Salaf, hal. 21 dan 22, cet. Dar Ibnil Jauzi 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar