Jumat, 21 November 2014

Menghilangkan Bentuk Salip

Menjauh dari Sesuatu yg Berbentuk Salip adalah Salah Satu Bentuk Penjagaan Tauhid.

Berkata Syaikh ibnu Utsaimin rahimahullah:

...Telah sampai kepada kita khabar tentang bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menutup pintu-pintu kesyirikan dan jalan-jalan yg menuju kesyirikan.

Yaitu dgn meninggalkan gambar-gambar di rumah yg bisa menjadi sarana diibadahinya selain Allah.

Atau bentuk-bentuk yg diagungkan layaknya pengagungan ibadah.

Dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha, beliau berkata: Tidaklah Nabi shallallahu alaihi wasallam jika mendapati di dalam rumahnya sesuatu yg berbentuk salip, kecuali akan dihancurkan.

Salip adalah benda yg dipakai oleh orang Nashrani sbg syiar agama mereka atau sbg benda yg diibadahi.

Salip adalah bentuk yg digariskan dari atas ke bawah, dan digariskan dari sisi atasnya ke samping. Sama saja, apakah garisnya melintang sama atau agak ke atas.

Kaum Nashrani menganggap bahwa Al Masih Isa ibnu Maryam disalip setelah dibunuh.

Allah ta'ala berfirman di dalam Al Qur'an mendustai anggapan mereka bahwa Isa dibunuh: "Dan tidaklah mereka membunuhnya dan menyalipnya. Akan tetapi itu adalah orang yg diserupakan bagi mereka" (An Nisa 157).

Dan firman Allah ta'ala: "Dan tidaklah mereka membunuhnya dgn yakin. Akan tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya, dan Allah Dzat yg Maha Mulia dan Maha Hikmah" (An Nisa 157-158).

Kaum Nashrani sangat mensucikan salip dan menempatkannya pd posisi mulia. Mereka kalungkan salip itu di leher-leher mereka.

Maka inilah bimbingan Nabi. Yaitu dgn menghilangkan sesuatu yg berbentuk salip sbg bentuk penjagaan kepada tauhid dan sbg bentuk menjauh dari menyerupai orang-orang selain Islam...

[Lihat Adh Dhiyaul Lami min Khuthabil Jawami-Syaikh Utsaimin rahhmahullah, jilid 2 hal. 18-19, cet. Maktabatush Shafa].

Tidak ada komentar: