Senin, 08 Desember 2014

Antara Shahih Bukhari dan Shahih Muslim

Shahih Bukhari dan Shahih Muslim

Kedua kitab di atas adalah kitab yang teratas setelah Al Qur'an.

Rujukan utama kaum muslimin setelah Al Qur'an dan rujukan sebelum kitab-kitab selain keduanya.

Mana yang lebih utama?
Shahih Bukhari kah, atau Shahih Muslim?

Ibnu Hajar al Atsqalani sedikit menjabarkan tentang hal ini dalam kitabnya Nuzhatun Nazhar.

Berikut kesimpulannya:

1. Dari sisi bersambungnya sanad.
Shahih Bukhari lebih kuat dibanding Shahih Muslim.
Imam Bukhari mensyaratkan antar perawi hadits harus saling bertemu dan dipastikan mendengar walau hanya sekali saja.
Sedangkan Imam Muslim tidak demikian. Imam Muslim hanya mencukupkan bahwa antar perawi hadits yang sezaman, memungkinkan untuk bertemu saja.

2. Dari sisi al 'adalah (kompeten) dan dhabth (kekuatan hafalan).
Perawi-perawi dalam Shahih Bukhari lebih sedikit yang diperbincangkan para ulama dibanding perawi-perawi dalam Shahih Muslim.

3. Dari sisi adanya syadz dan 'illat hadits.
Hadits-hadits di Shahih Bukhari lebih sedikit yang dikritisi oleh para ulama dibanding dalam Shahih Muslim.

Bersamaan dengan hal-hal di atas, Imam Muslim adalah murid dari Imam Bukhari.

Akan tetapi, Shahih Muslim lebih unggul dalam sisi sistematis fikih peletakan bab-bab haditsnya dibandingkan Shahih Bukhari.
Dan Shahih Muslim lebih sedikit dalam pengulangan hadits-hadits dibanding Shahih Bukhari.

Demikian sedikit kesimpulannya. Jika ada yang salah atau kurang mohon dikoreksi.

wallahu alam.

(Faidah taklim dari Ust. Abdurrahman Mubarak ketika membaca Nuzhatun Nazhar karya Ibnu Hajar al Atsqalani di Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi).

Tidak ada komentar: