Ikhwatii fillah..
Saling nasehat menaseti adalah perkara yang mesti dituntut dalam pergaulan kita.
Mau tidak mau, suka tidak suka, tradisi saling menasehati dan saling menegur ini adalah salah satu ajaran indah yang telah dimaktubkan Al Khaliq kepada hambanya.
Cobalah kita ulang kembali makna surat Al-Ashr.
Niscaya kita akan lapang ketika ada seorang teman yang mau menasehati atau menegur kita.
Jangan kita salahkan dia..! Dia telah melaksanakan ibadah yang akan mengeluarkannya dari kerugian hidup.
Adapun kita?
Jika kita mau lapang menerimanya, alhamdulillah selamatlah kita.
Tapi jika dengan teguran dan nasehat itu kita merasa sempit, sakit hati, tidak terima, dan sebagainya dari ketidakterimaan, celakalah kita.
Kita celaka, adapun teman yang menasehati kita, dia telah terhindar dari ancaman kerugian sebagaimana yang terancam dalam ayat.
Sungguh keras nasehat Imam Ibnu Baththah rahimahullah. Beliau berkata:
"Ketahuilah wahai saudaraku, barangsiapa yang benci kebenaran dari selainnya dan menolong kesalahan dari dirinya, niscaya dia tidak akan aman dari pencabutan Allah thd keimanannya.
Karena al haq yang datang dari Rasulullah kepadamu itu wajib untuk engkau mentaatinya.
Barangsiapa yang mendengar al haq, kemudian engkau menolaknya setelah engkau mengilmuinya, maka yang seperti ini termasuk dari kesombongan kepada Allah.
Dan barangsiapa yang menolong kesalahan maka dia termasuk dari hizbusy syaithan (golongan kelompok setan)".
Wallahu alam.
Semoga bermanfaat.
*[Silahkan lihat ucapan Imam Ibnu Baththah di kitab Al Ibanah 2/547. Dinukil dari Ash Shawarif 'anil Haq, hal. 74]
Saling nasehat menaseti adalah perkara yang mesti dituntut dalam pergaulan kita.
Mau tidak mau, suka tidak suka, tradisi saling menasehati dan saling menegur ini adalah salah satu ajaran indah yang telah dimaktubkan Al Khaliq kepada hambanya.
Cobalah kita ulang kembali makna surat Al-Ashr.
Niscaya kita akan lapang ketika ada seorang teman yang mau menasehati atau menegur kita.
Jangan kita salahkan dia..! Dia telah melaksanakan ibadah yang akan mengeluarkannya dari kerugian hidup.
Adapun kita?
Jika kita mau lapang menerimanya, alhamdulillah selamatlah kita.
Tapi jika dengan teguran dan nasehat itu kita merasa sempit, sakit hati, tidak terima, dan sebagainya dari ketidakterimaan, celakalah kita.
Kita celaka, adapun teman yang menasehati kita, dia telah terhindar dari ancaman kerugian sebagaimana yang terancam dalam ayat.
Sungguh keras nasehat Imam Ibnu Baththah rahimahullah. Beliau berkata:
"Ketahuilah wahai saudaraku, barangsiapa yang benci kebenaran dari selainnya dan menolong kesalahan dari dirinya, niscaya dia tidak akan aman dari pencabutan Allah thd keimanannya.
Karena al haq yang datang dari Rasulullah kepadamu itu wajib untuk engkau mentaatinya.
Barangsiapa yang mendengar al haq, kemudian engkau menolaknya setelah engkau mengilmuinya, maka yang seperti ini termasuk dari kesombongan kepada Allah.
Dan barangsiapa yang menolong kesalahan maka dia termasuk dari hizbusy syaithan (golongan kelompok setan)".
Wallahu alam.
Semoga bermanfaat.
*[Silahkan lihat ucapan Imam Ibnu Baththah di kitab Al Ibanah 2/547. Dinukil dari Ash Shawarif 'anil Haq, hal. 74]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar