"Malu Bertanya Sesat di Jalan"
Ungkapan terkenal yang diajarkan oleh orang tua dan guru-guru kita sejak kecil.
Ungkapan di atas setidaknya mengingatkan saya akan sebuah hadits yang dibawakan oleh Imam Bukhari (hadits no. 130) dan Imam Muslim (hadits no. 313) dalam kedua kitab Shahih mereka.
Yaitu sebuah hadits yang dituturkan oleh Ummu Salamah perihal kedatangan Ummu Sulaim kepada Rasulullah yang menanyakan apakah 'ihtilam' (mimpi basah) seorang wanita mewajibkan mandi ataukah tidak.
Pada awal konteks hadits disebutkan bahwa Ummu Sulaim memulai pertanyaannya dengan ucapan:
"Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu dari al haq...". Hingga akhir hadits.
Ikhwatii fillah,
Dalam penggalan lafazh pembuka Ummu Sulaim di atas, Imam Nawawi rahimahullah menyatakan:
"... Seyogyanya bagi seseorang yang mempunyai suatu permasalahan hendaknya untuk bertanya, dan janganlah perasaan malu itu menghalangi darinya dari bertanya, karena yang demikian itu sesungguhnya bukanlah malu yang hakiki.
Malu itu semuanya baik, dan malu tidaklah ada kecuali mendatangkan kebaikan. Dan menahan diri dari bertanya akan sebuah permasalahan bukanlah perkara yang baik, bahkan ini adalah perkara yang jelek..."
(Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi, kitabul haidh hadits no. 313, cet. Dar Ibnul Jauzi, jil. 2 hal. 186).
Ikhwatii fillah,
Dengan penjelasan di atas, maka ada anjuran untuk kita bertanya jika ada sesuatu yang mengganjal pada diri kita.
Apapun masalahnya, bertanyalah..
Walau dalam permasalahan yang teranggap ringan, sepele atau remeh sekalipun.
Jika memang kita membutuhkan penjelasan, maka bertanyalah..!
Perhatikan ucapan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata:
"...Kebanyakan dari manusia berkata: Aku khawatir jika aku bertanya tentang suatu permasalahan, maka manusia akan berkata kepadaku: Ini adalah permasalahan yang mudah, kenapa kau menanyakannya?'
Anggapan di atas adalah salah!
Dan ini berasal dari setan!
Tanyakanlah olehmu walaupun pada permasalahan yang mudah!
Karena terkadang suatu permasalahan, di sisi dugaanmu adalah mudah, tapi belum tentu di sisi dugaan orang itu mudah.
Lantas, apakah jika ada suatu permasalahan yang dianggap oleh satu orang mudah, lalu di sisi setiap orang juga mudah? Tentu tidaklah demikian..!
(Syarah Shahih Bukhari karya Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1 hal. 260, cet. Daruth Thayyibah 2007)
Oleh karena itu bertanyalah wahai teman-teman. Agar kita tidak sesat di jalan.
Tentunya setiap problema ditanyakan kepada ahlul ilmi. Sebagaimana firman Allah ta'ala:
"Tanyalah oleh kalian kepada ahlu dzikr (ulama) jika kalian tidak mengetahui"
Semoga bermanfaat.
Wallahu 'alam.
Yang mengharap barakah dari ilmu,
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com
Ungkapan terkenal yang diajarkan oleh orang tua dan guru-guru kita sejak kecil.
Ungkapan di atas setidaknya mengingatkan saya akan sebuah hadits yang dibawakan oleh Imam Bukhari (hadits no. 130) dan Imam Muslim (hadits no. 313) dalam kedua kitab Shahih mereka.
Yaitu sebuah hadits yang dituturkan oleh Ummu Salamah perihal kedatangan Ummu Sulaim kepada Rasulullah yang menanyakan apakah 'ihtilam' (mimpi basah) seorang wanita mewajibkan mandi ataukah tidak.
Pada awal konteks hadits disebutkan bahwa Ummu Sulaim memulai pertanyaannya dengan ucapan:
"Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu dari al haq...". Hingga akhir hadits.
Ikhwatii fillah,
Dalam penggalan lafazh pembuka Ummu Sulaim di atas, Imam Nawawi rahimahullah menyatakan:
"... Seyogyanya bagi seseorang yang mempunyai suatu permasalahan hendaknya untuk bertanya, dan janganlah perasaan malu itu menghalangi darinya dari bertanya, karena yang demikian itu sesungguhnya bukanlah malu yang hakiki.
Malu itu semuanya baik, dan malu tidaklah ada kecuali mendatangkan kebaikan. Dan menahan diri dari bertanya akan sebuah permasalahan bukanlah perkara yang baik, bahkan ini adalah perkara yang jelek..."
(Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi, kitabul haidh hadits no. 313, cet. Dar Ibnul Jauzi, jil. 2 hal. 186).
Ikhwatii fillah,
Dengan penjelasan di atas, maka ada anjuran untuk kita bertanya jika ada sesuatu yang mengganjal pada diri kita.
Apapun masalahnya, bertanyalah..
Walau dalam permasalahan yang teranggap ringan, sepele atau remeh sekalipun.
Jika memang kita membutuhkan penjelasan, maka bertanyalah..!
Perhatikan ucapan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata:
"...Kebanyakan dari manusia berkata: Aku khawatir jika aku bertanya tentang suatu permasalahan, maka manusia akan berkata kepadaku: Ini adalah permasalahan yang mudah, kenapa kau menanyakannya?'
Anggapan di atas adalah salah!
Dan ini berasal dari setan!
Tanyakanlah olehmu walaupun pada permasalahan yang mudah!
Karena terkadang suatu permasalahan, di sisi dugaanmu adalah mudah, tapi belum tentu di sisi dugaan orang itu mudah.
Lantas, apakah jika ada suatu permasalahan yang dianggap oleh satu orang mudah, lalu di sisi setiap orang juga mudah? Tentu tidaklah demikian..!
(Syarah Shahih Bukhari karya Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1 hal. 260, cet. Daruth Thayyibah 2007)
Oleh karena itu bertanyalah wahai teman-teman. Agar kita tidak sesat di jalan.
Tentunya setiap problema ditanyakan kepada ahlul ilmi. Sebagaimana firman Allah ta'ala:
"Tanyalah oleh kalian kepada ahlu dzikr (ulama) jika kalian tidak mengetahui"
Semoga bermanfaat.
Wallahu 'alam.
Yang mengharap barakah dari ilmu,
hanyaikhwanbiasa di catatankajianku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar