Petikan Keadaan Salaf dalam Menyembunyikan Amalan Shalat Malamnya
Ibnul Mubarak berkata:
"Tidaklah aku melihat seseorang yang tinggi (derajatnya) semisal Malik bin Anas. Tidaklah dia melakukan shalat (sunnah) atau puasa (sunnah) kecuali dalam keadaan sembunyi-sembunyi".
[Hilyatul Aulia 6/330].
Adalah Ayub as Sikhtiyani, beliau shalat malam di sepanjang malam dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Apabila telah mendekati waktu subuh, dia pun mengeraskan bacaannya seakan-akan dia baru bangun saat itu.
[Hilyatul Aulia 3/8].
Berkata Al A'masy:
"Dahulu jika Abdurrahman bin Abi Laila shalat malam dan ada orang yang masuk, maka dia pun tidur di tempat tidurnya"
[Hilyatul Aulia 4/351].
Hassan bin 'Athiyah berkata:
"Shalatnya seseorang di sisi keluarganya adalah termasuk amalan yang sembunyi-sembunyi".
[Hilyatul Aulia 6/72].
Ibnul Mubarak berkata:
"Tidaklah aku melihat seseorang yang tinggi (derajatnya) semisal Malik bin Anas. Tidaklah dia melakukan shalat (sunnah) atau puasa (sunnah) kecuali dalam keadaan sembunyi-sembunyi".
[Hilyatul Aulia 6/330].
Adalah Ayub as Sikhtiyani, beliau shalat malam di sepanjang malam dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Apabila telah mendekati waktu subuh, dia pun mengeraskan bacaannya seakan-akan dia baru bangun saat itu.
[Hilyatul Aulia 3/8].
Berkata Al A'masy:
"Dahulu jika Abdurrahman bin Abi Laila shalat malam dan ada orang yang masuk, maka dia pun tidur di tempat tidurnya"
[Hilyatul Aulia 4/351].
Hassan bin 'Athiyah berkata:
"Shalatnya seseorang di sisi keluarganya adalah termasuk amalan yang sembunyi-sembunyi".
[Hilyatul Aulia 6/72].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar