Syaikh Shalih ibn Abdilaziz ibn Muhammad alu Syaikh berkata, "... Sesungguhnya ibadah tidak akan diterima kecuali dengan tauhid.
Hal itu seperti thaharah (bersuci) pada shalat.
Maka tauhid adalah syarat diterimanya ibadah. Yakni keikhlasan.
Ketika thaharah adalah syarat dari sahnya shalat. Tentunya shalat tidak sah kecuali dengan thaharah.
Demikian pula suatu ibadah yang dilakukan seseorang, tidaklah sah kecuali orang tersebut seorang yang bertauhid. Walaupun orang tersebut di keningnya ada bekas sujud, sering berpuasa di siang hari atau suka shalat di malam hari.
Karena syarat diterimanya perkara itu, yang mengamalkannya harus seorang yang bertauhid nan ikhlash."
(Terjemah bebas dari Syarah al Qawa'idul Arba'-Syaikh Shalih Abdulaziz alu Syaikh, hal. 17, cet. Darul Mushtafa 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar