Mau tahu bagaimana suasana majelis ilmunya para salaf?
Yuk kita intip majelisnya Abdurrahman ibn Mahdi rahimahullah.
Dalam Siyar A'lamun Nubala karya al Imam adz Dzahabi 9/201-202, Ahmad ibn Sinan rahimahullah menggambarkan apa yang beliau lihat di majelis ilmunya Abdurrahman ibn Mahdi. Beliau menuturkan, "Di majelisnya Abdurrahman, mereka tidak ada yang saling bicara.
Tidak ada yang menyerut pena.
Tidak ada seorang pun yang tersenyum.
Tidak ada seorang pun yang berdiri.
Kepala mereka semua seakan-akan terdapat burung atau seakan-akan sedang shalat (gambaran saking tenangnya).
Jika beliau melihat seseorang dari mereka ada yang tersenyum atau bicara (becanda atau ngobrol), maka beliau segera memakai sendalnya dan pergi meninggalkan majelis."
Ikhwatii fillah rahimakumullah,
Demikian sedikit gambaran keadaan majelis ilmu para salaf.
Walhamdulillah, seharusnya kita bersyukur kepada Allah yang telah memilihkan guru-guru yang penyabar kepada kita.
Coba bayangkan kalau guru-guru kita seperti Abdurrahman ibn Mahdi.
Entahlah, mungkin kita tidak pernah mendapatkan ilmu karena seringnya ditinggalkan sang guru.
Jazakumullahukhaira kami ucapkan kepada para asatidzah yang mau bersabar mendidik dan membimbing kami.
Yaa Allah berikanlah ganjaran yang besar kepada asatidzah kami yang selalu mau bersabar mengajari.
Istiqamahkanlah kami dan guru-guru kami di atas hidayah sunnah ini. Aamiin.
Yuk kita intip majelisnya Abdurrahman ibn Mahdi rahimahullah.
Dalam Siyar A'lamun Nubala karya al Imam adz Dzahabi 9/201-202, Ahmad ibn Sinan rahimahullah menggambarkan apa yang beliau lihat di majelis ilmunya Abdurrahman ibn Mahdi. Beliau menuturkan, "Di majelisnya Abdurrahman, mereka tidak ada yang saling bicara.
Tidak ada yang menyerut pena.
Tidak ada seorang pun yang tersenyum.
Tidak ada seorang pun yang berdiri.
Kepala mereka semua seakan-akan terdapat burung atau seakan-akan sedang shalat (gambaran saking tenangnya).
Jika beliau melihat seseorang dari mereka ada yang tersenyum atau bicara (becanda atau ngobrol), maka beliau segera memakai sendalnya dan pergi meninggalkan majelis."
Ikhwatii fillah rahimakumullah,
Demikian sedikit gambaran keadaan majelis ilmu para salaf.
Walhamdulillah, seharusnya kita bersyukur kepada Allah yang telah memilihkan guru-guru yang penyabar kepada kita.
Coba bayangkan kalau guru-guru kita seperti Abdurrahman ibn Mahdi.
Entahlah, mungkin kita tidak pernah mendapatkan ilmu karena seringnya ditinggalkan sang guru.
Jazakumullahukhaira kami ucapkan kepada para asatidzah yang mau bersabar mendidik dan membimbing kami.
Yaa Allah berikanlah ganjaran yang besar kepada asatidzah kami yang selalu mau bersabar mengajari.
Istiqamahkanlah kami dan guru-guru kami di atas hidayah sunnah ini. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar