Minggu, 12 Juli 2015

Terpaksa Atau Pilihan?

Merasa kekurangn terpaksa atau memang pilihan?

Mari kita simak penuturan Sufyan ibn Uyainah di dalam kitab Shifatush Shafwah-Ibnul Jauzi 2/446, ketika beliau menceritakan kisah Khalifah Hisyam putra dari Abdul Malik ibn Marwan dan Salim putra dari Abdullah ibn Umar ibn al Kathathab.

Suatu ketika Khalifah memasuki kota Mekkah dan menuju Ka'bah. Ternyata di sana telah ada Salim.

Khalifah pun menemui Salim dan berkata, "Wahai Salim, mintalah sesuatu dari kebutuhanmu kepadaku."

Salim pun menjawab, "Sesungguhnya aku malu kepada Allah dari meminta-minta sesuatu kepada selain-Nya di rumah-Nya."

Ketika Salim telah keluar dari area Ka'bah, Khalifah pun menemui Salim kembali dan berkata, "Sekarang engkau telah keluar, maka mintalah sesuatu dari kebutuhanmu."

Salim menjawab, "Kebutuhan dunia atau kebutuhan akhirat?"

"Tentunya kebutuhan dunia." Jawab Khalifah.

Salim berkata, "Aku tidaklah meminta-minta (perkara dunia) kepada Yang Memiliki dunia, lalu bagaimana aku bisa meminta-minta kepada yang tidak memilikinya?"

Subhanallah!

Coba jika kita diposisi Salim, kira-kira apa yang akan kita lakukan?

Ini bedanya kita dengan para salaf.

Jadi, kira-kira kita ini merasa orang kekurangan yang terpaksa atau memang kekurangan karena pilihan ya?

Wallahu alam.
Kita sendirilah yang menjawabnya.

Tidak ada komentar: