Tujuan Manusia Diciptakan Bukan Seperti Tujuan Binatang Diciptakan
Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah dalam Syarah Tsalatsatil Ushul berkata, "Yang menciptakan kita adalah Allah.
Allah pula yang menciptakan berbagai rezeki dan kebutuhan kita.
Tentunya dengan suatu hikmah yang agung dan tujuan yang mulia.
Yaitu agar kita beribadah kepada-Nya saja.
Allah tidak menciptakan kita layaknya binatang-binatang ternak, yang diciptakan untuk kemaslahatan orang.
Mati, lalu hilang.
Sesungguhnya binatang-binatang itu bukan mukallaf (dibebani hukum syariat). Mereka tidak diperintah dan juga tidak dilarang.
Hanya saja Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya: Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka mengibadahiku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)"
(Dinukil dari Jami'usy Syuruh Tsalatsatil Ushul, hal. 71, cet. Dar Ibnil Jauzi 2012).
Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah dalam Syarah Tsalatsatil Ushul berkata, "Yang menciptakan kita adalah Allah.
Allah pula yang menciptakan berbagai rezeki dan kebutuhan kita.
Tentunya dengan suatu hikmah yang agung dan tujuan yang mulia.
Yaitu agar kita beribadah kepada-Nya saja.
Allah tidak menciptakan kita layaknya binatang-binatang ternak, yang diciptakan untuk kemaslahatan orang.
Mati, lalu hilang.
Sesungguhnya binatang-binatang itu bukan mukallaf (dibebani hukum syariat). Mereka tidak diperintah dan juga tidak dilarang.
Hanya saja Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana Firman-Nya: Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka mengibadahiku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)"
(Dinukil dari Jami'usy Syuruh Tsalatsatil Ushul, hal. 71, cet. Dar Ibnil Jauzi 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar