Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu pernah ditanya tentang hikmah dari penyebutan urutan rukun iman yang disebut di dalam 'hadits jibril'.
Asy Syaikh hafizhahullah menjawab, "... Dimulai dengan beriman kepada Allah karena ini adalah asas dasar..."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan iman kepada para malaikat dan kepada para rasul karena mereka adalah perantara antara Allah dan makhluknya dalam penyampaian risalah-Nya. Para malaikat turun menyampaikan wahyu kepada para rasul, dan para rasul menyampaikannya kepada manusia..."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada kitab-kitab karena kitab-kitab tersebut adalah hujjah (sandaran) dan marja' (rujukan) yang dengan kitab-kitab tersebut para utusan datang dari para malaikat dan para nabi dari sisi Allah untuk menjadi pemutus hukum di antara manusia ketika mereka berselisih."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada hari akhir karena ini merupakan tempat pembalasan atas semua amalan baik yang ini adalah buah dari beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya. Atau balasan bagi orang yang mendustai hal ini.
Demikianlah konsekuensi dari keadilan ilahiyah. Ditegakkannya hari akhir ini adalah untuk membedakan antara orang yang zhalim dengan orang yang terzhalimi dan sebagai penegakkan keadilan antar manusia."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada al qadha dan al qadar (ketetapan takdir) karena ini perkara penting yang menjadi pendorong seorang mukmin untuk beramal shalih dan agar mengambil sebab-sebab yang bermanfaat dengan iringan rasa bersandar penuh kepada Allah."
(Diringkas dari Irsyadul Khillan ila Fatawal Fauzan-Syaikh Fauzan, hal 8-9, cet. Darul Bashirah 2009).
Asy Syaikh hafizhahullah menjawab, "... Dimulai dengan beriman kepada Allah karena ini adalah asas dasar..."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan iman kepada para malaikat dan kepada para rasul karena mereka adalah perantara antara Allah dan makhluknya dalam penyampaian risalah-Nya. Para malaikat turun menyampaikan wahyu kepada para rasul, dan para rasul menyampaikannya kepada manusia..."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada kitab-kitab karena kitab-kitab tersebut adalah hujjah (sandaran) dan marja' (rujukan) yang dengan kitab-kitab tersebut para utusan datang dari para malaikat dan para nabi dari sisi Allah untuk menjadi pemutus hukum di antara manusia ketika mereka berselisih."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada hari akhir karena ini merupakan tempat pembalasan atas semua amalan baik yang ini adalah buah dari beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya. Atau balasan bagi orang yang mendustai hal ini.
Demikianlah konsekuensi dari keadilan ilahiyah. Ditegakkannya hari akhir ini adalah untuk membedakan antara orang yang zhalim dengan orang yang terzhalimi dan sebagai penegakkan keadilan antar manusia."
Asy Syaikh melanjutkan, "... Kemudian penyebutan beriman kepada al qadha dan al qadar (ketetapan takdir) karena ini perkara penting yang menjadi pendorong seorang mukmin untuk beramal shalih dan agar mengambil sebab-sebab yang bermanfaat dengan iringan rasa bersandar penuh kepada Allah."
(Diringkas dari Irsyadul Khillan ila Fatawal Fauzan-Syaikh Fauzan, hal 8-9, cet. Darul Bashirah 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar