Menjaga Anggota Tubuh=Menjaga Hati
Berkata Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu, "Menjaga anggota tubuh adalah perkara yang sangat penting.
Hendaknya seorang insan menjaga anggota tubuhnya dari perkara dosa dan kejelekkan.
Jika seorang sudah menjaganya, maka berarti dia telah menjaga hatinya karena hati adalah raja dari anggota tubuhnya.
Jika hatinya baik maka baik pula anggota tubuhnya. Namun jika hatinya jelek maka jelek pula anggota tubuhnya sebagaimana ini terdapat dalam hadits.
Hati adalah raja bagi anggota tubuh. Maka apa yang diperbuat oleh tubuhnya mesti berpengaruh pada hatinya, hingga kadang-kadang hati menjadi buta atau mati karena sebab apa yang telah diperbuat oleh anggota tubuhnya. Oleh karenanya, jagalah anggota tubuh.
Maka seorang insan wajib untuk menjaga lisannya, pandangannya, pendengarannya, tangannya dan kakinya".
Allah berfirman,
{وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا}
"Janganlah kau mengikuti apa yang tidak kau ketahui ilmunya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. (Al Isra: 36).
(Lihat Ittihafuth Thullab bi Syarhi Manzhumatil Adab-Syaikh Shalih Al Fauzan, hal. 79, cet. Darul Hikmah 2009).
Berkata Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu, "Menjaga anggota tubuh adalah perkara yang sangat penting.
Hendaknya seorang insan menjaga anggota tubuhnya dari perkara dosa dan kejelekkan.
Jika seorang sudah menjaganya, maka berarti dia telah menjaga hatinya karena hati adalah raja dari anggota tubuhnya.
Jika hatinya baik maka baik pula anggota tubuhnya. Namun jika hatinya jelek maka jelek pula anggota tubuhnya sebagaimana ini terdapat dalam hadits.
Hati adalah raja bagi anggota tubuh. Maka apa yang diperbuat oleh tubuhnya mesti berpengaruh pada hatinya, hingga kadang-kadang hati menjadi buta atau mati karena sebab apa yang telah diperbuat oleh anggota tubuhnya. Oleh karenanya, jagalah anggota tubuh.
Maka seorang insan wajib untuk menjaga lisannya, pandangannya, pendengarannya, tangannya dan kakinya".
Allah berfirman,
{وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا}
"Janganlah kau mengikuti apa yang tidak kau ketahui ilmunya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. (Al Isra: 36).
(Lihat Ittihafuth Thullab bi Syarhi Manzhumatil Adab-Syaikh Shalih Al Fauzan, hal. 79, cet. Darul Hikmah 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar