Label
Faidah Ringan Seputar Akhlak
(300)
Faidah Ringan Seputar Ilmu
(195)
Faidah Ringan Seputar Akidah
(111)
Faidah Ringan Seputar Ibadah
(107)
Faidah Ringan Seputar Manhaj
(94)
Faidah Ringan Seputar Fikih Ibadah
(71)
Faidah Ringan Seputar Keluarga
(56)
Hatiku Berbisik
(52)
Faidah Ringan Seputar Kisah
(38)
Faidah Ringan Seputar Ramadhan
(26)
Faidah Ringan Seputar Rijal
(25)
kajian remaja
(15)
Faidah Ringan Seputar Al Qur'an
(12)
Faidah Taklim
(12)
kajian akhlak
(12)
Petikan Faidah Hadits
(11)
Faidah Ringan Riyadhush Shalihin
(8)
Faidah Ringan Seputar Sirah Nabi
(8)
kajian hati
(8)
Faidah Ringan Seputar Hati
(7)
wa Makanatuhu fit Tasyri al Islami
(6)
info kajian
(5)
Doa
(4)
Info Buku dan Kitab
(4)
Faidah Ringan Hadits Arbain
(2)
Faidah Ringan Hadits Kitabul Jami
(2)
Terjemah Mukhtashar Sirah Rasul
(2)
BUKU TAMU
(1)
download kitab pdf
(1)
Selasa, 28 April 2020
Jeleknya Namimah
Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu berkata, "Di dalam namimah terdapat kejelekan yang sangat besar, karena namimah akan menghasilkan fitnah-fitnah di kalangan manusia, dan juga akan adanya permusuhan.
Namimah yaitu Zaid mengucapkan sesuatu (yang jelek) kepada Amr, kemudian disampaikanlah ucapan Zaid tersebut kepada Amr.
Atau bisa juga namimah dilakukan dari jamaah ke jamaah lainnya, dan dari kabilah ke kabilah lainnya dari (penyampaian penukilan) ucapan yang jelek, sehingga menghasilkan permusuhan, kebencian dan membuka pintu-pintu perseteruan. Inilah yang dinamakan namimah.
Setiap ucapan yang engkau nukilkan dari sekelompok kaum kepada kaum lainnya, atau dari seseorang kepada orang lain yang mereka tidak ridhai atau tidak suka dari penukilan itu, sehingga menyebabkan fitnah, maka ini disebut namimah".
Di dalam hadits yang shahih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
لا يدخل الجنة نمام
Artinya,
"Tidak akan masuk surga orang yang suka bernamimah". (HR. Bukhari)
Namimah termasuk dari dosa-dosa besar, oleh karenanya bagi siapa yang melakukannya sangat pantas untuk diberikan hukuman di kuburnya, sebelum dia dapatkan hukuman dari api neraka, na'udzubillah".
(Al Ifham fi Syarhi Umdatil Ahkam-Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu, hal. 55, cet. Manaratul Islam)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar