Faidah Tausiyah Bada Shubuh oleh Al Ustadz Ibrahim ibn Muhammad Umar Assewed hafizhahullahu ta'ala di Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi, 9 Syaban 1443H / 12 Maret 2002
1. Manusia sudah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagai makhluk yang sering melakukan kesalahan dan dosa. Ini merupakan ketetapan Allah yang penuh dengan hikmah. Diantara hikmahnya adalah ketika seorang hamba berbuat salah atau melakukan dosa, maka ketika ia bertaubat, Allah pun akan mengampuninya menaikan derajatnya serta dimuliakan.
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.
“Setiap anak Adam sering melakukan kesalahan dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah bagi mereka yang bertaubat.” (HR. Tirmidzy dan selainnya, hadits dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
Yang menjadi perhatian penting pada hadits di atas adalah bagaimana bimbingan Allah subhanahu wa ta'ala melalui lisan nabinya shallallahu alaihi wasallam bahwa ketika manusia terjatuh kepada kesalahan atau dosa maka iapun dibimbing untuk bertaubat agar ia menjadi orang yang lebih baik lagi.
3. Allah subhanahu wa ta'ala adalah Dzat Yang Maha Rahmah, dan diantara bentuk rahmatnya Allah adalah bimbingan kepada hamba-hambaNya untuk bertaubat, karena dosa-dosa seorang hamba sejatinya adalah memudharatkan (merugikan) dirinya sendiri. Allah azza wa jalla berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An Nuur: 31)
Maka dengan rahmatNya yang luas, Allah subhanahu wa ta'ala terus-menerus menerima taubat hamba-hamba-Nya. Allah ta'ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang mereka telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.’ Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar :53)
4. Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa menunggu taubatnya seorang hamba siang dan malam, maka janganlah menyia-nyiakan kesempatan ini, karena bertaubat adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap hamba sebagaimana hal ini telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ، فَإِنِّيْ أَتُوْبُ إِلَى اللهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunlah kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dan minta ampun kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali." (HR. Ahmad dan selainnya, hadits dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Di saat adanya kemudahan untuk kita bertaubat, marilah segeralah kita untuk bertaubat, karena bisa jadi kemudahan-kemudahan yang ada saat ini akan hilang, dan ketika kesempatan itu telah hilang, maka kitalah yang akan merugi.
Wallahu alam.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar