Abu Zur'ah, Haiwah Ibnu Syuraih. Seorang imam rabbani, al fakih dari negeri Mesir. Orang-orang besar semisal Ibnul Mubarak, Ibnu Wahb, Abu Ashim dan para tokoh-tokoh ahlu hadits lainnya menimba ilmu dari beliau. Ini menunjukkan betapa tingginya nilai beliau di sisi ilmu hadits. Sampai-sampai Imam Ahmad dan para ulama lainnya memberi predikat tsiqah terhadap dirinya.
Di antara keistimewaan Haiwah adalah sebagaimana yang Ibnu Wahb nyatakan, "Dahulu beliau dikenal dengan seorang yang diijabahi doanya".
Namun orang besar selevel Haiwah, di dalam memperlakukan ibunya tidak ada kompromi. Di hadapan ibunya, Haiwah masih memposisikan dirinya seorang anak kecil yang siap disuruh-suruh kapanpun ibunya mau.
Dalam kitab Al Adabusy Syaria'ah karya Ibnu Muflih dan kitab Birrul Walidain karya Abu Bakr at Thurthusyi (hal. 26, cet. Darul Istiqamah) dikisahkan,
كان حيوة بن شريح يقعد في حلقته يعلّم الناس، فتقول له أمه: قم يا حيوة، فألق الشعير للدجاج، فيترك حلقته ويذهب لفعل ما أمرته أمه به.
Dahulu Haiwah ibn Syuraih pernah di suatu hari sedang duduk-duduk bermajelis mengajari manusia. Tiba-tiba ibunya berkata kepadanya, "Bangun kau wahai Haiwah, tebarkanlah gandum untuk ayam". Maka Haiwah pun segera meninggalkan majelisnya dan pergi untuk menunaikan apa yang diperintahkan ibunya".
Masyaallah... The power of emak-emak! Tak pandang situasi dan kondisi. Jika ingin merintah, maka perintahpun turun tanpa lihat-lihat. Namun inilah akhlak ulama salaf. Ketika ibunya sudah meminta, maka tak ada satu kata pun keluar untuk menyanggah atau alasan untuk menunda. Haiwah tanpa malu dan berat segera meninggalkan majelis ilmunya dan menaati perintah ibunya, subhanallah!
Bayangkan jika kita di posisi Haiwah. Mungkin kita akan merasa berat dan malu untuk seperti Haiwah. Berat karena perintah ibu bertepatan dengan aktifitas atau jadwal taklim kita. Malu karena yang diperintahkan sesuatu yang remeh, memberi makan ayam! Di hadapan murid-muridnya pula!
Saudaraku, pernahkah kita berada di posisi Haiwah? Jika ya, masih ingatkah apa yang kita perbuat? Nas'alullaha salaamah wal aafiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar